Mantan ketua umumnya kembali mengkoordinir para anggotanya. Mantan Ketua Umum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Mahful M Tumanurung
mengatakan, organisasi yang telah ia pimpin selama empat tahun
sebenarnya telah dibubarkan sejak 13 Agustus 2015.
Mantan Ketua Umum Gafatar, Mahful Tumanurung. (gafatar.org)
Meski telah dibubarkan, dia menilai semangat perjuangan Gafatar dalam progam penguatan pangan demi membangun negeri yang damai dan sejahtera tidak akan dihentikan.
Mahful Tumanurung dalam wawancara eksklusif dengan tvOne menyatakan, ada empat komitmen bersama mantan pengurus untuk tetap menjalankan program penguatan pangan. "Cita-cita membangun negeri yang damai dan sejahtera. Kami memberi semangat pada kader untuk memulai kehidupan baru dan jangan berhenti meski mereka telah diusir, caranya dengan program penguatan pangan ini," katanya.
Dengan komitmen ini, tak sedikit mantan pengurus yang tetap ingin berjuang untuk tetap melaksanakan program penguatan pangan. Saat ini, mantan pengurus Gafatar sedang membentuk keinginan ini dengan menyiapkan lahan-lahan pertanian. "Saya hanya mengkoordinir anggota yang ingin bergerak di bidang pertanian," katanya menambahkan.
Ditambahkan Mahful Tumanurung, mengumpulkan mantan pengurus dan anggota Gafatar dilakukan agar tidak ada anggota yang berkumpul dan melakukan hal-hal yang tidak dia inginkan. "Jangan sampai mantan warga yang kumpul-kumpul dan melakukan hal-hal diluar yang kami inginkan," katanya.
Gafatar diketahui memiliki 3.000 lebih anggota di seluruh Tanah Air. Gerakan ini pertama kali dideklarasikan pada 21 Januari 2012 di Gedung JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Gerakan ini memiliki visi misi Nusantara. Berisikan uraian ketuhanan, kemanusiaan, tekad persatuan, persamaan hak, kerakyatan, keadilan, dan kebudayaan, dan nilai-nilai luhur budi pekerti yang terkandung dalam budaya Nusantara maupun Pancasila.
Dalam situs resmi gafatar.org, Mahful Tumanurung menyatakan, Gafatar tidak akan berevolusi menjadi organisasi keagamaan. "Masalah keagamaan bukanlah menjadi ranah kerja GAFATAR. Urusan agama kita serahkan kepada ahlinya dan pribadi masing-masing," katanya.
Kini organisasi ini menjadi perhatian dan dikaitkan dengan hilangnya sejumlah orang di Yogyakarta dan sejumlah daerah lain. Mereka, diduga kuat direkrut dan bergabung dengan Gafatar.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan