Jakarta,
Sebuah Insiden Pembunuhan Berencana dalam kopi beracun menjadi sorotan
publik yang terus diperbicangkan tentang siapa pelaku pembunuhan dalam
kopi beracun tersebut dan apa motif dibalik pembunuhan tersebut..?
Racun sianida/cyanide bukanlah racun yang bisa dibeli dengan gampang di swalayan atau
pasar, jadi untuk menempil/mendapakan sianida/cyanide harus mengenal
bentuknya yang berupa cair atau berupa serbuk & harus melalui orang-orang yang berhubungan
langsung/ berkerja di bidang medis/kimia. Peristiwa tragis itu terjadi di restoran Olivier di West Mall Grand
Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Januari 2016. Bahkan
Kematian Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, menjadi sorotan media asing. Dua
media asing yang menulis itu, antara lain koran Inggris Daily Mail dan
News.com.au dari Australia. Keduanya menulis setelah polisi Indonesia
melansir permintaan bantuan ke Kepolisian Federal Australia terkait
dengan masa lalu Mirna dan Jessica Kumala Wongso, saat keduanya
bersekolah di Australia.
Kronologi/Awal mula cerita
Kronoligi
peristiwa tersebut bermula dari hubungan cinta & persahabatan
yang terjalin diantara Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, hanny
& Arief Soemarko (suami mirna) yang terjalin saat masih kuliah
di Billy Blue of Collage, Sydney, Australia. Daily Mail menuliskan bahwa
investigasi tewasnya Mirna setelah keracunan sianida yang terkandung di
dalam kopinya akan lebih fokus pada hubungan antara Mirna dan Jessica
Kumala Wongso. Media tersebut menyebut bahwa misteri kematian Mirna
diumpamakan seperti kisah-kisah dalam novel Agatha Christie.
Wayan
Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia setelah meminum kopi es
Vietnam di restoran Olivier di West Mall Grand Indonesia, Tanah Abang,
Jakarta Pusat, Rabu, 6 Januari 2016. Teman korban, Jessica, tiba lebih
awal dibanding Mirna dan seorang rekannya yang lain, Hani, di gerai
tersebut pada pukul 16.09 WIB.
"Polisi
Indonesia meminta bantuan Kepolisian Federal Australia (AFP) untuk
melihat latar belakang dari ketiga wanita muda itu karena mereka semua
sekolah bersama di Sydney dan Melbourne," tulis Daily Mail. Sementara
itu, News.com.au juga menyebut kasus yang masih dalam penyidikan itu
meramaikan headline di media-media Indonesia dalam kurun terakhir ini.
Mirna
dan Jessica pernah kuliah bersama di Billy Blue College of Design
Australia dan Swinburne University of Technology, Melbourne. Jessica
kemudian bekerja di Australia setelah kelulusannya pada 2008 sebagai
desainer grafis. Dia baru kembali ke Indonesia pada Desember 2015.
Jessica
pernah bekerja part time/paruh waktu di NSW Ambulance ketika dirinya
berada di Australia. Saat itu dan ditempatkan pada
bidang Kimia. Pasalnya Jessica Wongso mengambil pendidikan pada jurusan
grafis. Namun pengakuan tersebut dikatakan oleh Jessica kepada kuasa
hukumnya. Dengan begitu kuasa hukum Jessica Wongso membeberkannya kepada
para wartawan. Salah satu sepupu Jessica Wongso membenarkan jika
dirinya telah mengenyam pendidikan dengan jurusan desain grafis di Billy
Blue Colege, Sydney saat dirinya berada di Australia.
Meski
sedang melaksanakan kuliah namun Jessica Wongso juga bekerja part taime
di NSW Ambulance. Ketika bekerja di NSW tersebut Jessica Wongso
ditempatkan pada bidang kimia. Namun tujuan Jessica Wongso pulang ke
Indonesia salah satunya adalah untuk melepas rindu terhadap ketiga
sahabatnya. Selain itu dirinya juga ingin mencari kerja di Indonesia.
Pasalnya di Australia Jessica Wongso masih bekerja part time.
Menurut
keterangan hubungan asmara/cinta Mirna & Arief bersemi di
Australia, 10 tahun pacaran, sebulan menikah, kemudian terjadilah
insiden kematian Mirna dalam kopi beracun. Pada bulan Agustus 2015,
Mirna juga sempat menggunggah beberapa foto
pre-wedding-nya
dengan Arief, yang dibuat di Queenstown, New Zealand. Dengan
pemandangan alam yang indah, dari bukit, sungai, sampai padang rumput,
foto pre wedding mereka benar-benar tak terlupakan. Setelah itu Mirna
& Arief melakukan resepsi pernikahannya di Bali, 28 November
2015.
Babak TKP insiden Kopi Beracun
Jessica yang berinisiatif mengajak Mirna ngopi, dengan alasan untuk membalas kebaikan Mirna yang suka mentraktir Jessica selama di Australia.
Kemudian
Jessica, Hani & Mirna Chat/ngobrol melalui layanan sosial media
Whatsapp Goup. Saat Mirna sedang metting kerja Jesicca ingin mengajak
kopi darat di jakarta Dengan alasan Jessica enggak tahu tempat di
Indonesia maka jessica meminta Hanny untuk membantunya dalam memilih
tempat. Terus Hani menyarankan ada 2 (pilihan), kafe di Plaza
Indonesia, satu lagi Olivier Cafe. Jessica pun memilih Olivier Cafe
sebagai tepat pertemuan.
Jessica
datang lebih dulu dan langsung memesan 3 jenis minuman, es Vietnam
kopi, cocktail, dan fashioned sazarec. Jessica datang duluan kemudian
pesan 3 jenis minuman dan langsung dibayar sekitar pukul 16.09 WIB,”
ujar Suyatno di Jakarta, Jumat (08/01/2016).
Setelah
40 menit kemudian, Mirna datang bersama Hani. Namun baru minum es
Vietnam kopi beberapa sedot, Mirna merasakan keanehan pada kopi yang
diminumnya, bahkan Mirna sempat mengemukakan keluhannya tersebut pada
Hanny dan Jessica yang sedang duduk tepat berada disampingnya. Mirna
menyodorkan kopi tersebut kearah Jessica untuk mencicipinya tapi Jessica
menolak untuk meminum/mencicipi kopi tersebut dengan alasan Jessica
punya sakit maag dan gak boleh minum kopi agar maagnya tidak kambuh.
Kemudian Hanny pun sempat mencicipi kopi tersebut dengan mengambil
straw/sedotan kemudian meneteteskan kopi tersebut di tanggannya lalu
menempelkannya ke lidah. Tapi tidak ada yang tahu apakah setetes kopi
pada tangan Hanny benar-benar mengenai lidahnya atau mungkin yang
dijilat adalah bagian yg lain/bukan pada tetesan kopi tersebut yang
jelas Hanny tidak merasakan apa-apa/mual setelah menjilat tangannya.
Nggak
lama kemudian Mirna collapse, kejang-kejang dan tangannya kaku. Jessica
terlihat masih duduk tenang sekali menurut saya dibanding Hanny yang
panik bukan main. Kemudian staf-staf Restoran datang untuk menolongnya
namun tehalang oleh posisi badan jessica duduk santai yang memblok jalan
hingga staf & manager cafe menyuruh jessica berdiri agar tidak
menghalangi jalan untuk menolong Mirna.
Jessica
lalu mengucapkan perkataan "ini minumnya dikasih apaan sih?", kepada
kerumunan orang yang menulongnya. Lalu salah satu karyawan cafe tersebut
mulai curiga & penasaran ingin mengetahui ada apa dengan kopi
vietnam tersebut. Lalu karyawan tersebut bergegas menghampiri minuman
kopi yang baru saja diangakat dari meja oleh temannya dan meminta agar
kopi tersebut jangan dibuang/diapa-apain dulu, kemudian membawa kopi
tersebut ke dalam.
Melihat
kopi tersebut terdapat straw/sedotan langsung karyawan itu mencoba
meneteskan setetes air kopi tersebut ke ujung lidahnya namun cuma untuk
merasakannya tanpa menelan/meneguknya. Dalam waktu singkat karyawan
tersebut langsung merasakan mual & muntah karena rasanya yang
sangat pahit & bukan seperti rasa pahit kopi seperti pada
umumnya. Mendadak lidah karyawan tersebut terasa sebah & mati
rasa seketika.
Kemudian
karyawan tersebut kembali lagi dengan membawa tissu untuk
menghusap/mengelap busa yang keluar dari mulut Mirna kemudian minta ijin
Hanny untuk menayakan nomer telp keluarga Mirna yang bisa di hubungi
dan menyarankan untuk segera menelpon keluarga Mirna. Tapi Hanny
menjawab tak tahu satupun nomer telp keluarga mirna yang bisa dihubungi.
Lalu karyawan tersebut kembali menanyakan apakah nomer telp pacar/suami
mirna Hanny juga tidak tahu? Lalu hanny menjawab bahwa ia punya nomer
telp suami Mirna.
Kemudian
Hanny menelpon suami Mirna, pada saat Hanny menelpon suami Mirna
karyawan tersebut juga menelpon doorman dari lantai-GL untuk membawakan
wheelchair/kursi roda karena badan Mirna sudah kaku & sulit
digerakan meskipun dalam keadaan masih bernafas.Kemudian Mirna dibawa ke
klinik terdekat di Mall tersebut.
Setelah
sampai di klinik baru saja mau angkat Mirna ke tempat tidur buat
di cek dokter, suami Mirna datang dan menyuruh agar dibawah ke dokter
rumah sakit saja. Lalu Mirna di bawa ke mobil begitu saja tanpa pikir
panjang hanya dengan dipinjami oksigen dari klinik.
Lalu
Arief (suami mirna) langsung mengajak Hanny & Jessica kedalam
mobil juga dimana posisi Arief (suami mirna) berada di depan untuk
menyupir, Hanny juga duduk di dapan mobil (disamping Arief) dan Jessica
duduk di kursi belakang mobil bersama mirna yang sudah tak berdaya.
Karyawan tersebut menyarankan kepada jessica agar posisi mirna tidak
boleh tiduran tapi kepala Mirna harus sedikit terangkat ditaruh diatas
bantal/paha jessica. Kemudian mobil langsung pergi menuju rumah sakit.
Namun naasnya ditengah perjalanan Mirna sudah tidak bernyawa lagi
& dinyatakan meninggal.
Siapakah Pelaku Pembunuhan Mirna & Apakah motifnya?
Polisi
tak henti-hentinya menemukan siapa pelaku pembunuhan tesebut, sejumlah
orangpun satu persatu periksa sebagai saksi pembunuhan dalam insiden
kopi beracun tersebut. Diantara beberapa orang saksi yang telah dimintai
keterangannya adalah Ayah kandung Mirna, Saudara kembar kandung Mirna,
Arief (suami mirtna), Hanny, Jessica, pembantu jessica, dan beberapa
karyawan cafe Olivier.
Berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium forensik kepolisian diketahui kandungan
sianida di kopi perempuan naas itu seberat 15 gram. Menurut Fickar,
kalau memang pelaku sengaja menghabisi Mirna dengan menaruh 15 gram
siandia di kopi, maka bisa dikatakan sang pembunuh sangat sadis. "Maka
dia pembunuh sadis karena 0,9 gram saja sudah bisa mematikan. Ini 15
gram," katanya.
Secara
umum, Fickar menegaskan, pembunuh sadis biasanya tega menghabisi orang
lain punya berbagai alasan. Antara lain, ia menyebut, bisa karena sakit
hati, cemburu, dendam, hingga masalah hutang piutang.
Ayah Mirna "Edi Dharmawan Salihin" Sempat mengemukakan banyak kejanggalan
dalam kematian putrinya "Wayan Mirna Salihin". Dan diapun sempat
menegurkan kata bahwa siapapun pelaku pembunuhan berencana dalam insiden
kopi beracun tersebut
"HARUS DIHUKUM MATI".
Mungkin dengan hukuman mati tersebut bisa membuat pelaku pembunuhan
berpikir 2 kali sebelum melakukan kejahatannya & agar masyarakat
tidak melakukan pembunuhan lagi karena takut pada hukuman mati pada
pelaku pembunuhan. Ia percaya, cepat atau lambat, pelaku akan mendapat
azab. "Insya Allah saya berdoa, kejahatan itu suatu saat akan
terbongkar", ujar ayah Mirna.
Sementara
itu saksi kunci lain yaitu Hanny lebih banyak diam & mengalami
kepanikan saat pemeriksaan. Entah karena ada sesuatu yang ditutupi atau
karena takut diancam untuk tidak membongkar rahasia atau memang ada yang
lain? Dia nampak keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro
Jaya didampingi aparat kepolisian sekitar pukul 21.00 WIB, Senin,
(25/1).
Sejumlah
pertanyaan dilayangkan awak media perihal apa saja yang dipertanyakan
penyidik soal kasus kematian teman semasa kuliahnya di Billy Blue of
Collage, Sydney, Australia, itu. Namun, dia memilih bungkam dan menutup
wajah dengan telapak tangannya. Dia langsung bergegas menuju mobil Honda
CR-V berplat nomor B 828 TON.
Seperti
diketahui, Hani juga diperiksa penyidik pada pukul 11.00 – 14.00 WIB,
Senin, 25 januari 2016. Kemudian dia kembali lagi ke gedung Diterskrimum
pukul 15.30 – 21.00 WIB. Mengenai pemeriksaan, Hani hanya diam.
Lain
lagi dengan saksi kunci yang satu ini, Jessica Kumala Wongso lebih
sering diperbicangkan dan dikaitkan sebagai otak dalam pembunuh
berencana tersebut. Dia lebih rutin menghadiri acara televisi
& menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dengan dibantu oleh
pengacaranya. Namun dari keseringannya muncul dalam media televisi
& media surat kabar justru malah ditemukan beberapa hal yang
ditangkap sebagai kebohongan bahkan banyak perkataan yang tidak sesuai
dengan kenyataannya. Beberapa hal yang tidak sesuai diantara perkataan
& kenyataan tersebut adalah :
- Jessica
mengatakan pada acara televisi bahwa dia tidak tahu-menahu tentang
kimia & tidak pernah bekerja pada dunia medis, padahal menurut
penelitian ditemukan fakta bahwa jessica pernah bekerja part time/paruh
waktu di NSW Ambulance ketika dirinya berada di
Australia. Saat itu Jessica Wongso ditempatkan pada bidang
Kimia.
- Jessica mengaku kepada ayah Mirna "Edi Dharmawan Salihin"
bahwa jessica hanya memesan air mineral saat nongkrong di cafe oliver,
Padahal dalam kenyatannya tidak ada pemesanan air sama sekali dalam bon
pemesanan cafe jelas jessica tidak memesan air mineral dan hanya memesan
es kopi vietnam & 2 cooktail beralkohol.
- Jessica
mengatakan tidak minum kopi karena dirinya punya sakit maag, tapi dalam
pemesanan menu di cafe olivier Jessica justru memesan cooktail
beralkohol. Padahal minuman beralkhol dampat memicu &
memperparah sakit maag, tapi saat jessica minum cooktail beralkohol
tersebut tidak muncul gejala sakit/kambuh maag yang dialaminya.
- Dan
mungkin masih banyak lagi kebohongan Jessica seperti celananya yang
dibuang, tentang dirinya tidak suka internet & tidak mempunyai
akun sosial, dll.
Dari
penuturan para saksi terkuaklah kecurigaan besar pada Jessica. Ada
beberapa hal mencurigakan dan mengarah pada Jessica sebagai pelaku
pembunuhan Mirna. Berikut kecurigaan yang sudah dihimpun
dari hasil rekaman. Let's find out.
- Jessica
memesan sendiri minuman untuk dua temannya. Sebelum minuman yang
dipesan itu dibuat, dia ingin langsung membayar. Padahal prosedur di
tiap kafe tidak demikian. Saat sudah selesai aktifitas, baru seluruh
tagihan dibayarkan. Namun Jessica keluar dari 'aturan main'. Dari sini
para pegawai Oliviera sudah curiga dan aneh. Meski demikian Jessica
mengatakan dia ingin mentraktir temannya dan membuat surprise.
- Tempat
duduk yang luas tidak dimanfaatkan Jessica untuk menaruh barang
belanjaannya di sofa. Justru Jessica menaruh 'shopping bag'-nya itu di
atas meja dan menutupi gelas dari 'mata' CCTV. Di sini kecurigaan para
saksi bertambah. "Dengan sofa seluas itu harusnya dia bisa menaruh
belanjaannya di tempat duduk. Tapi tidak dilakukannya. Ini aneh," ujar
saksi yang diduga kuat manager Oliviera.
- Jessica
mengatur dan menyetting setiap gelas minuman. Bahkan tempat duduk bagi
Hany dan Mirna sudah disiapkannya. Selain itu, saat kedua temannya tiba,
Jessica sudah memposisikan diri di bagian pinggir. Mau tak mau Mirna
yang datang belakangan harus duduk di bagian tengah. Janggal, kan?
- Saat
Mirna menenggak minumannya sekali dan langsung kejang-kejang, Hany
langsung panik. Namun berbeda dengan Jessica. Seluruh saksi mulai dari
pramusaji hingga manager berani bersumpah jika Jessica tak menunjukkan
tanda-tanda wajah khawatir/panik dan bingung. Sebaliknya, dia sangat tenang
dan masih saja duduk santai. Bahkan ketika para pegawai Oliviera hendak
menolongnya, Jessica tak bergeming. Karyawan cafe mau lewat harus minta izin
dulu sama Jessica. "Permisi bu, kami mau menolong Ibu Mirna bisakah ibu memberikan kalan/berdiri dulu", baru
deh Bu Jessica mempersilakan, ujar manager Oliviera.
- Dan
yang lebih mengherankan lagi, Jessica langsung menuduh jika minuman itu
diberi racun. Manager yang menjadi saksi langsung mengamankan minuman
tersebut. Sampai polisi datang dia menyerahkan sampel minuman tersebut
kepada pihak berwajib. 'Padahal yang ada dipikiran para karyawan apakah
Bu Mirna ada penyakit ayan atau apa saja. Tapi Bu Jessica malah mengarah
ke minuman", ujar manager Oliviera.
- Dalam kopi mirna tiba-tiba sudah terdapat straw/sedotan yang di duga racun dimasukan ke dalam straw/sedotan kemudian dicelupkan ke kopi mirna. Sementara Pihak caffe/restoran memberi keterangan bahwa belum memberikan straw/sedotan sama sekali kepada jessica, kalaupu straw/sedotan itu diberikan oleh pihak cafe pasti dalam kondisi masih terbungkus kertas pembungkus straw/sedotan. Dan pihak caffe/restoran mengatakan saat menolong mirna kertas pembungkus straw/sedotan sudah disobek & straw/sedotan sudah dimasukkan kedalam kopi mirna padahal pihak cafe/restoran tidak memasukan straw/sedotan ke kopi mirna pada saat jessika memesan & menerima kopi tersebut.
Racun sianida/cyanide bukanlah racun yang bisa dibeli dengan gampang di swalayan atau
pasar, jadi untuk menempil/mendapakan sianida/cyanide harus mengenal
bentuknya yang berupa cair atau berupa serbuk & harus melalui orang-orang yang berhubungan
langsung/ berkerja di bidang medis/kimia.
Dari
keterangan diatas sudah jelas bahwa tersangka utama penebar racun dalam kopi
Mirna adalah Jessica. Namun apakah jessica adalah satu-satunya otak
pembunuhan mirna?
Bukti-bukti
yang didapat pihak penyidik sudah semakin cukup untuk menetapkan
seorang tersangka, namun setiap kali polisi ingin melakukan penyelidikan
lanjutan untuk mendatangi rumah jessica tapi akhir-akhir ini setiap
kali Jessica didatingi dirumahnya selalu dalam keadaan kosong tidak ada
penghuni rumah. Melihat keanehan perubahan yang tidak biasa ini polisi
penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya akhirnya resmi
mencekal Jessica Kumala Wongso, 27, yang saat itu berstatus saksi dalam
kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Hal ini menyusul langkah polisi yang
telah menahan paspor Jessica untuk menghidari kemungkinan bahwa jessica
akan kabur keluar negeri. Melihat kondisi rumah jessica yang masih saja
kosong tak ada penghuni. Polisi pun melakukan penyelidikan untuk
mengetahui dimanakah posisi penghuni rumah tersebut. Akirnya tim
penyidik mengetahu jejak kepergian jessica dan keluarganya. Sabtu, 31 januari 2015 polisi menemukan jessica dan orang tuanya di Hotel Neo, mangga dua, Jakarta Utara. Polisi
pun melakukan penangkapan terhadap jessica dengan minta didampingi
kedua orang tuanya.Dan polisi pun menetapkan status jessica dari saksi
menjadi tersangka pembunuhan berencana & dijerat dengan pasal
340 KUHP atau Pembunuhan Berencana, ancaman diatas 5 tahun. Bunyi pasal tersebut adalah "Barang
siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang
lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun". Polisi
masih menahan jessica selama 20 hari untuk melakukan penyidikan lebih
dalam lagi dan untuk mengetahui motif sebenarnya pembunuhan berencana
tersebut karena ucapan jessica yang sudah tidak bisa dipercaya lagi
mengingat ucapan/kata-kata jessica yang berubah-ubah dan sering
berbohong/tidak jujur. Namun apabila dalam waktu penahanan jessica telah
mencapai 20 hari/habis maka polisi berhak melakukan permintaan
perpanjangan penahanan jessica.
Jessica seringkali berbohong/berganti-ganti keterangan bisa juga dikenai sanksi atas kesaksian palsu, Kesaksian dan menuturan kata-kata yang sering berubah-ubah juga bisa dikenai Pasal 185 ayat (1) KUHAP menyebutkan, keterangan saksi sebagai alat bukti ialah pernyataannya di sidang pengadilan. Sehingga, dengan memberikan keterangan palsu (lisan), atau tidak dengan sebenarnya atau tidak sesuai fakta, padahal saksi sendiri sebenarnya mengetahui, melihat dan mengalami hal (fakta) sebenarnya. Namun, dikatakannya tidak tahu, atau lupa, tidak (pernah) melakukannya, tidak ikut melakukan, tidak mengenal si terdakwa/tersangka atau saksi lain, tidak ikut menerima (misal sejumlah uang), dan seterusnya. Maka, saksi dikenakan sanksi pidana dengan memberikan keterangan palsu.
Banyak orang yang masih bingung/gak tahu & bertanya-tanya kenapa Jessica tiba-tiba ditahan? Sebenarnya kalau polisi mau, jessica bisa saja ditahan sejak dari dulu sejak ayah mirna menyatakan jawaban/pengakuan/kesaksian jessica adalah kebohongan yang tak sesuai fakta. Jessica dinilai telah berbohong sejak pertama kali sesaat pasca kematian mirna, Ayah mirna menanyakan pada Jessica "Mirna mati minum kopi, lalu saat iitu kamu (jessica) minum apa?" jessica menjawab air mineral. itulah kebohongan/kesaksian palsu jessica yang nampak untuk yang pertama kali, padahal semua orang di cafe tersebut menjadi saksi tragedi kematian mirna bahwa jessica waktu itu memesan & meminum cooktail beralkohol, bukannya air mineral. Barang bukti juga ada bon/bill bahwa jessica membeli 1 es kopi dan 2 cooktail. Dan kebohongan jessica pun berlanjutdari kebohongan yang satu ke kebohongan yang ke dua dan kebongan yang selanjutnya pada saat memberikan keterangan di beberapa stasiun televisi.
Kebohongan jessica yang kedua adalah jessica mengaku tidak minum kopi karena punya sakit maag yang obatnya hanya ada di luar negeri soalnya Jessica pernah cari obat/vitamin tersebut di Indonesia tidak ada. Dari situ terlihat kebohongan, kalau punya sakit maag kenapa waktu itu beli minuman cooktai beralkohol? padahal minuman beralkohol bisa memicu & memmperparah penderita sakit maag. Dan yang anehnya lagi setelah jessica meminum cooktail beralkohol tersebut kenapa maag jessica tidak kambuh? jelas berbohongnya kan?
Kebohongan jessica yang ke tiga adalah jessica mengatakan & memberikan keterangan pada stasiun TVone yang telah terekam bahwa dirinya tidak mengenal dunia medis/kimia & tidak pernah berkerja di bidang medis/kimia/apotik/sejenisnya. Padahal menurut fakta penyelidikan terbukti bahwa Jessica
pernah bekerja part time/paruh waktu di NSW Ambulance sejak dirinya masih di Australia. Saat itu dan ditempatkan pada
bidang Kimia. Beberapa orang saksi dari Australia juga masih ada & masih hidup, terus mau menyangkal apa lagi?
Dan mungkin masih banyak lagi perkataan/pernyataan/kesaksian jessica yang palsu/tidak sesuai kenyataan/bohong, seperti apa benar jessica benar-benar robek lebar lalu menyuruh pembantunya untuk membuang celana robek tersebut..? Apa benar jessica benar-benar tidak suka browseing menggunakan internet dan tidak punya akun media sosial sama sekali? padahal whatsapp adalah salah satu dari akun berjenis layanan sosial media. Apa benar jessica & mirna adalah sahabat dekat seperti yang pernah dipaparkan di stasiun Tv? kalau memang sahabat dekat kok orang tua mirna gak mengenal jessica & kenapa kenapa paska kematian mirna kok tidak ada expresi/ tanda-tanda kesedihan yang dialami jessica sama sekali? Apa benar Jessica tidak mengenal sianida/cyanide sama sekali? padahal waktu di australia dulu jessica kan pernah kerja di NSW Ambulance, bagian kimia pula. Racun sianida/cyanide bukanlah racun yang bisa dibeli dengan gampang di swalayan atau pasar, jadi untuk menempil/mendapakan sianida/cyanide harus mengenal bentuknya & harus melalui orang-orang yang berhubungan langsung/berkerja di bidang medis/kimia.
Kalau jessica memang tidak bersalah lalu kenapa jessica harus banyak berbohong? orang dimintai keterangan/kesaksian kok malah ngasih perkataan/kesaksian palsu/bohonh, ya jelas salah dong. Dari situ sudah jelaslah kalau polisi berhak menahan jessica, jadi gak perlu ribut-ribut membahas mana vidio/rekaman cctv saat jessica menaruh racun, mana racun yang dipakai jessica, atau pertanyaan-pertanyaan yang lain. Yang jelas polisi sangat berhak menahan jessica atas kebohongan/kesaksian palsunya, dan bukti kebohongan jessica yang tidak sesuai fakta itu gak cuma satu, belum lagi orang-orang yang bisa dijadikan saksi atas kebohongan jessica yang tidak sesuai fakta itu lebih dari 5 orang saksi baik orang/saksi dari indonesia maupun orang.saksi dari australia. Sekarang tugas selanjutnya adalah tinggal mencari motif pembunuhan tersebut. Kalau polisi menanyakan kepada Jessica apa motif pembunuhan Mirna, sudah pasti gak perlu & gak ada gunanya bertanya pada orang yang dari awalnya aja sudah suka berbohong, paling-paling kalau menanyakan motif tersebut pada jessica yang ada juga jawaban-jawaban bohong tidak sesuai kenyataan lagi. Mending mencari jawaban tersebut sendiri tanpa harus bertanya pada jessica.
Lalu apa motif pembunuhan Mirna?
Dari
berbagai sumber tanggapan orang tentang motif bermacam-macam, ada motif
satu tujuan, ada pula motif multi/beberapa tujuanan yang ingin
didapatkan dari pembunuhan tersebut. Diantara tanggapan tentang motif
pembunuhan yang disampaikan kebanyakan orang tentang pembunuhan mirna
adalah :
- Cinta
segitiga antara Mirna, Jessica dan Arief, yang mana Jessica dan Arief
menjalin hubungan dibelakang Mirna dan berencana untuk membunuh Mirna
dengan membayar Hanny untuk membantu sandiwaranya.
- Karena kecemburuan, yang mana Jessica tidak rela Arief jadi suami Mirna.
- Karena
cinta sesama jenis/lesby, yang mana jessica sangat tersakiti apabila
pasangan/orang yang dicintai telah menikah dengan orang lain. Menurut penelitian membuktikan bahwa orang pecinta sesama jenis memang lebih naif & berbahaya dan sering mengancam membunuh/akan melakukan hal-hal yang buruk apabila pasangan sesama jenisnya selingkuh/diambil orang.
- Karena
warisan, yang mana Arief, Hanny & Jessica berkomplot untuk
membunuh Mirna dengan janji Arief akan memberikan jabatan pekerjaan/uang
kepada Hanny dan Jessica jika rencananya berhasil.
- Kerena
kelainan jiwa/kepribadian ganda/psikopat, yang mana orang tersebut memang suka
membunuh seseorang orang lain tanpa peduli siapapun orang yang mau
dibunuhnya, baik itu lawan maupun kawan/orang2 terdekatnya & tidak memerlukan motif yang jelas. Pembunuh dengan type ini dikenal lebih teliti, pandai berpura-pura/bersandiwara/menyamar sebagai karakter lain, cerdik, lebih berbahaya & melakukan hal yang diluar dugaan/nekat .
Jessica perlu di periksa pengakuannya lewat hipnotis biar masalah cepat kelar
Kayaknya perlu memanggil Denny darko/Uya kuya niH buat hipnotis & menanyakan apakah anda pembunuhnya secara jujur melalui alam bawah sadarnya. Mengingat kesaksian/ucapan Jessica yang sudah tidak bisa dipercaya/dipegang kebenarannya kerena sering berbohong & berganti-ganti pernyataan maka untuk
mengetahui pengakuan jujur jessica seharusnya diundang beberapa pakar
hipnotis seperti romy rafael/Denny darko/Uya kuya/deddy corbuzier, dll. Mungkin
setelah dihipnotis dan disuruh untuk berkata jujur dari alam bawah
sadarnya jessica akan mengatakan yang sesungguhnya tanpa ada kebohongan
lagi. Lalu
apakah perlu ada bantuan dari ahli magic/hipnotis? kalau selama ini ada
perdebatan/perbedaan pendapat dari para psikologi tentang peanilaian
jessica, saya rasa kita juga perlu mengundang beberapa ahli hipnotis dan
saya rasa hasil penilaian keterangan dari ahli hipnotis yang satu
dengan ahli hipnotis yang lain pasti akan sama, tidak seperti hasil
penilaian ahli psikologi yang satu dengan ahli psikologi yang lain yang
selalu memunculkan perdebatan/perbedaan pendapat. Sebagai contohnya nih,
Denny Darko diminta untuk menghipnotis jessica untuk menceritakan
secara jujur hal yang sebenarnya tanpa kebohongan sedikitpun dan
merekam hasil hipnotis tersebut untuk dijadikan bukti pengakuan, maka
pada saat jessica terhipnotis dan memasuki alam bawah sadarnya iapun
menceritakan hal yang sebenarnya tanpa ada perlawanan/kebohongan. Lalu
setelah Denny Darko selesai menghipnotis dan membangunkan jessica
kembali sekarang giliran Uya kuya/ahli hipnotis lain untuk menghipnotis
jessika, dan jawaban pengakuan jessica pasti sama saat memberikan
jawaban waktu dihipmotis oleh ahli hipnotis sebelumnya.
Lalu
apakah jessica mau/bersedia untuk di introgasi melalui hipnotis? Ya
kalau semua orang/saksi yang merasa tidak bersalah sih sudah pasti
mau/bersedia di introgasi melalui hipnotis untuk mempercepat pengumpulan
informasi & untuk mengetahui motif pembunuhan Mirna yang
sebenarnya. Tapi kalau ada salah satu orang yang tidak mau di intrograsi
secara hipnotis saya rasa itu perlu dipertanyakan kenapa kok sampai
tidak mau? Lagipula dalam hipnotis kan tidak ada sistim kekerasan fisik
sama sekali jadi kenapa musti takut?
Lalu
apakah hasil rekaman pengakuan jessica pada saat di hipnotis bisa
dipercaya dan bisa dijadikan barang bukti pengakuan? Tentu saja bisa,
kalau ada yang mengatakan hipnotis tersebut tidak bisa dipercaya
silahkan saja anda menawarkan diri untukk dihipnotis juga untuk
meyakinan apakah anda masih bisa berbohong pada saat dihipnotis ke alam
bawah sadar atau apakah anda masih dapat mengelaknya. Atau anda bisa
ikut aja program hipnotis Uya kuya dalam salah satu stasiun TV untuk
membuktikannya secara langsung apakah anda masih bisa berbohong pada
saat anda dihipnotis dan masuk kealam bawah sadar.
Apapun
motif pembunuhan tersebut, pembunuhan tetaplah tindakan yang dapat
dijatuhi hukuman berat baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang sudah
terbunuh tak akan bisa dihidupkan lagi kecuali atas kehendak tuhan. Dan
kebohongan tak akan bisa menyelamatkan/membawa keuntungan, justru
kebohongan malah akan membebani & menimbulkan kebohongan yang
lain untuk menutupi kebohongan yang lain. Dan satu lagi, tak ada
kejahatan yang sempurna, cepat atau lambat semua tindakan dosa/kejahatan
pasti akan tercium baunya dan akan terungkap. Penyelidikan kasus ini yang sudah berminggu-miinggu belumlah termasuk waktu yang lama jika dibandingkan dengan beberapa kasus pembunuhan di dunia ini yang sudah bertahun-tahun belum detemukan pelakunya, tapi tetap percaya saja bahwa pelaku pembunuhan pasti akan ketemu/terungkap, kalau tidak di dunia ya di akhirat. Katakan benar jika benar katakan salah jika salah, jangan membohongi diri sendiri, orang lain maupun tuhan.