Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah
menyempurnakan nikmat-Nya untuk kita dan secara berturut-turut
memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita. Semoga
Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad,
keluarganya yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang
merupakan manusia-manusia yang bertakwa seiring silih bergantinya malam
dan siang.
Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah
Ta’ala. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai tanda-tanda hari kiamat, yaitu
kedatangan Imam Mahdi, insya Allah dalam postingan kali ini kita akan melanjutkan dengan tanda kiamat berikutnya yaitu turunnya Nabi Isa
‘alaihis salam.
Semoga bermanfaat dan semakin menguatkan keimanan kita tentang adanya hari kiamat.
Apakah Nabi Isa Telah Tiada?
Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut.
وَقَوْلِهِمْ
إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا
قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ
اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا
اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ
إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158)
“Dan
karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisa’: 157-159)
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
“(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan
kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah
dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah
membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani. Namun yang
sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan
Isa sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Syaikh
As Sa’di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55, beliau mengatakan,
“Allah mengangkat hamba dan Rasul-Nya yaitu ‘Isa ‘alaihis salam
kepada-Nya. Kemudian Allah menyerupakan ‘Isa dengan yang lainnya.
Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa ditangkap, dibunuh dan
disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah
membunuh utusan Allah.”
Nabi ‘Isa belumlah mati
sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits yang
menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti
akan kami sebutkan. Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun
beliau diangkat ke langit dan akan turun di akhir zaman sebagai tanda
datangnya kiamat kubro (kiamat besar).
"Dan sesungguhnya Kami
telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan
telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat)
kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus.
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu
(pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu
menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?"
< AL-QUR'AN, SURAT Al-Baqarah (2) Ayat 87 >
Allah
tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan
mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat
manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an
memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat yang
salah satu ayatnya menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan
pembunuhan Isa AS tidak berhasil.
o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
…
tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan
adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana
(QS An Nisaa’: 158)
o
Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah
akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang
yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa
2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik.
Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang
telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas
(mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan).
Oleh karena itu, terbukti bahwa
mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena,
seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang
meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini,
pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan
orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di
dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan
diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.
* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal.
"Tidak
ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya
(‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka".
(QS An Nisaa’: 159)
Kita
mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum
terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap
manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli
Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya
ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan
terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan
ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di
Hari Akhir.
* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,
pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.
(AL-QUR'AN, SURAT Maryam <19> AYAT 33)19>
Ketika
kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita
dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali
‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat
Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan
apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat
Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini
mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan
meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang
Lebih Mengetahui)
* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (AL-QUR'AN, SURAT Ali ‘Imran <3> AYAT 48)3>
Untuk
memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita
harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan
pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama
dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga
dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia
menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi
petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa
yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (AL-QUR'AN, SURAT Ali ‘Imran <3> AYAT 2-4)3>
Dalam
hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari
oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa
‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu,
sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang
dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.
* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah:
'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...'
Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi
tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak
berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari
ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga
dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.
Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada
beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua
‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai
kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam
hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)
Demi
Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun
dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin)
sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari
Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di
antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa
as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan
Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi,
Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS,
putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang
adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan
membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti
sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan
mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain
Allah. (Ibnu Majah)
Dajjal bersama para pengikutnya merajalela dengan segala fitnah dan
syubhatnya, mengacaukan seluruh umat manusia di dunia dan
menjungkirbalikkan keyakinan mereka, sampai-sampai Imam Mahdi bersama
pasukannya menghindar ke sebuah masjid yang memiliki "Menara Putih" di
sebelah timur Damaskus, sambil senantiasa memohon pelrindungan dari
Allah SWT. Pada hari yang ke-40 dari kemunculan Dajjal, tiba-tiba
turunlah Isa bin Maryam pada dini hari dengan diapit dua Malaikat tepat
di Menara Putih masjid tersebut.
Dari Nawas bin Sam’an hadits
tentang Dajjal Rasulullah bersabda, “…lalu Isa turun di menara putih
sebelah timur Damaskus dengan memakai dua potong baju yang dicelup
za’faran dan wars, dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas
sayap-sayap dua malaikat, jika dia menundukkan kepalanya maka menetes
dan jika dia mengangkatnya maka turunlah air seperti mutiara. Maka tidak
ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafasnya kecuali dia pasti
mati dan nafasnya tercium dari jarak sejauh pandangannya….”
Hafizh
Ibnu Katsir dalam an-Nihayah berkata, “Inilah pendapat yang lebih
masyhur tentang tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih di timur
Damaskus. Dan saya telah melihat di sebagian buku bahwa Isa turun di
menara putih sebelah timur Jami’ Damaskus. Mungkin inilah yang lebih
valid dan bunyi riwayatnya, ‘Maka dia turun di atas menara putih yang
ada di timur Damaskus’. Jadi rawi membuat redaksi sendiri sesuai dengan
apa yang dia pahami. Dan di Damaskus tidak ada menara yang dikenal
dengan menara timur kecuali menara yang berada di timur Jami’ Umawi dan
inilah yang lebih cocok dan lebih sesuai karena Isa turun pada saat
didirikannya shalat…” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim I/192)
Berita
tentang akan turunnya Isa bin Maryam untuk yang kedua kalianya juga
telah dinubuatkan di dalam Kitab Wahyu: 15-16. Mungkin, InsyaAllah,
kapan-kapan akan ada artikel tersendiri tentang bergabungnya umat Islam
dan Nasrani.
Tidak berapa lama setelah turunnya Isa al-Masih,
dikumandangkan alunan merdu adzan Subuh di masjid yang memiliki menara
putih di timur Damaskus. Ketika jamaah sholat Subuh hampir dimulai,
tiba-tiba masuklah Isa al-Masih ke masjid tersebut, dan diriwayatkan
oleh Imam Ibnu Maja, Ibnu Khuzaemah dan Hakim dari sahabat Abu Umamah ra
berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Maka ketika pemimpin mereka
(Imam Mahdi) sudah maju untuk mengimami mereka dalam sholat SUbuh,
tiba-tiba masuklah Isa bin Maryam. Maka mundurlah Imam mereka ke
belakang (mempersilakan) supaya Isa maju untuk mengimami sholat, lantas
Isa meletakkan tangannya di antara dua bahunya (Imaam Mahdi) dan
berkata: "Majulah kamu dan pimpinlah sholat, karena sesungguhnya ia
diqomaatkan untukmu." Maka pimpinan mereka maju mengimami sholat mereka,
dan ketika sholat sudah selesai berkatalah Isa:
"Bukalah pintu!"
Mereka pun membuka pintu, dan dibelakangnya telah berdiri Dajjal bersama
70.000 orang Yahudi, masing-masing mereka memiliki pedang berhias emas
dan berjubah besar berwarna hijau. Maka ketika Isa menatap Dajjal,
tiba-tiba melelehlah ia (Dajjal) seperti garam yang meleleh di dalam
air. Kemudian dia lari dan dihadang Isa di pintu timur kota Lud
(paalestina), lantas Isa membunuhnya. Dan semenjak itulah Allah
menjadikan kekalahaan bagi orang-orang Yahudi."
Dalam riwayat lain diterangkan: "Dan Isa pun membiarkan sajaa Dajjal meleleh hancur seperti luluhnya garam di dalam air, lantas
Isa
bin Maryam berkata kepada Dajjal: Sesungguhnya aku berhak menghajar
kamu dengan satu pukulan. Setelah itu Isa bin Maryam langsung
menghujamkan tombak dan membunuh Dajjal seketika, kemudian Isa bin
Maryam memperlihatkan kepada pengikut Dajjal akan darah yang ada di
tombaknya. Sehingga sejak saat itu, para pengikutnya dari orang-orang
Yahudi baru mengetahui dan sadar bahwa Dajjal bukanlah Allah. Bila tidak
demikian, maka Isa tidak mungkin mampu membunuhnya."
Berakhirnya riwayat bangsa Yahudi atau Bani Israel juga banyak dinubuatkan di dalam al-Kitab:
Israel
adalah Pohon Anggur, Hosea 10:1, Inggris induk dari berdirinya Israel,
Yehezkil 19: 10-14, Kehancuran para pendukung Yahudi, Yesaya 63: 1-6,
Amerika akan hancur, Yesaya 4: 3-7.
Dunia di bawah Pemerintahan Imam Mahdi dan Isa al-Masih
"Tidak
akan binasa umat ini, aku (Muhammad)-laah pemimpin yang pertama, dan
al-Mahdi di pertengahaannya, dan al-Masih Ibnu Maryam penghabisannya"
(HR. an-Nasa'i).
Allah SWT benar-benar akan memanjakan umat-Nya
yang mampu mempertahankan keimanannya, dari segala malapetaka dan fitnah
yang menyesatkan sampai akhir zaman nanti. Dunia di bawah kepemimpinan
seorang didikan Ilahi, yaitu Imam Mahdi dengan penasehat seorang yang
penuh kasih sayang yaitu al-Masih Isa Ibnu Marya. Bumi dan langit
memuntahkan berkahnyaa. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra
berkata: Rasulullah bersabda:
"Putra Maryam akan
turun sebagai pemimpin yang bijak dan hakim yang adil. Dia akan
mematahkan semua salibdi seluruh dunia, membunuh semua babi, mengembalikan kedamaaian, menjadikan
pedang sebagai sabit, dan membuang rambut palsu dari siapa pun yang
berambut palsu. Waktu langit menurunkaan rezekinya, bumi mengeluarkan
berkahnya. Sehingga anak kecil bisa bermain dengan ular tanpa mendapat
bahaya darinya, kambing dan serigala berkeliaran bersama tanpa ada
bahaya, singa dan lembu berkeliaran bersama tanpa ada bahaya".
Saat
itulah manusia mengalami dan merasakan kedamaian, kesejahteraan, dan
keadilan, alam dan semua makhluk bersahabat. Sisa percekcokan dan semua
sumber kejahatan dibersihkan.Subhanallah... Sungguh indah bukan, kawan?
Bukankah kita merindukan saat seperti itu? Tidakkah kita mengingankan
itu, di saat negara kita sekarang ini terkadang membuat kita muak dengan
segala masalah duniawinya?
Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?
Yang
sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid beliau yang masih
berusia muda dan setia padanya.
Bukti dari hal ini adalah sebuah cerita
yang dibawakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan :
“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam-
ke langit, beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu
dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar
menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa
mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?”
ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa. Isa
pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit.
Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa
pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan
mensalibnya. Sebagian mereka pun mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah
sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun terpecah menjadi tiga
golongan. Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Mereka inilah Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba Allah dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.
Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketika
yang muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah serta semisalnya.
Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita petik:
- Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al Hawariyyun) yang beriman dan sebagian lainnya kufur pada beliau.
- Nabi
Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat ke langit.
Yang mati dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
- Yang
dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa,
yaitu murid beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa yang
pengkhianat. Namun yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin bahwa
yang diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang pengkhianat. Kami
tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan hal ini. Riwayat di
atas jelas-jelas berkata lain.
- Murid-murid Isa terpecah menjadi
tiga golongan. Satu golongan beriman yaitu meyakini bahwa Isa adalah
hamba dan utusan Allah. Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian
meyakini bahwa Isa adalah Allah. Dan sebagian lainnya meyakini bahwa
Isa adalah anak Allah. Yang menang ketika itu adalah dua golongan yang
kafir sedangkan golongan yang beriman musnah sampai diutusnya Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al Qur’an Berbicara Tentang Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Ayat pertama: Allah
Ta’ala berfirman,
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61)
Para ulama berselisih pendapat mengenai makna dhomir (kata ganti) haa‘ dalam kalimat (وَإِنَّهُ). Sebagian ulama mengatakan bahwa kata ganti haa‘
di situ adalah ‘Isa bin Maryam. Sehingga makna kalimat, “Sesungguhnya
‘Isa di antara tanda datangnya hari kiamat”. Karena turunnya kembali Isa
ke dunia adalah tanda akan fananya dunia dan akan datangnya kehidupan
akhirat. Demikian penjelasan dari Ibnu Jarir Ath Thobari. Kemudian
setelah itu Ibnu Jarir membawakan beberapa perkataan ulama pakar tafsir
tentang tafsiran ayat di atas.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara
tanda datangnya hari kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari
kiamat.
Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan di antara tanda hari kiamat.
As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang serupa.
Ayat kedua: Firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak
ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi
terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)
Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan pakar tafsir.
Tafsiran pertama: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud sebelum kematiannya adalah sebelum kematian Isa.
Maksudnya adalah sebagaimana penjelasan Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka
seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia turun ke dunia untuk
membunuh Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama
Islam yang lurus, agama Ibrahim.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam.
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam
turun, yaitu tidak ada satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka
akan beriman pada Nabi Isa.
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat
ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa saat ini masih
hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua
pasti akan mengimani beliau.
Qotadah mengatakan maksud ayat ini
adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka bumi, semua
agama akan beriman pada beliau.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika
Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh Dajjal. Lalu tidak
akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya.
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman padanya.”
Tafsiran kedua: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud adalah sebelum kematian ahli kitab tersebut.
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, “Setiap orang yang didatangi maut
(kematian), jiwanya tidak akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari
kebatilan yang ada dalam agamanya.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang
maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali
mereka akan beriman kepada Isa.
Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa
tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi bahwa Isa
adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan
pedang.
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap
ahli kitab akan beriman kepada Isa sebelum kematian ahli kitab
tersebut.
Syaikh ‘Abdurrahman
bin Nashir As Sa’di menjelaskan bahwa menurut tafsiran ini, setiap ahli
kitab yang akan didatangi maut (kematian), ia telah jelas kebenaran
sebenarnya. Ia pun akan
beriman pada Isa ‘alaihis salam, akan tetapi iman ketika itu tidaklah
manfaat karena itu hanyalah iman karena terpaksa. Maka maksud
ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa mereka akan
menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka pada
saat dibangkitkan pada hari kiamat nanti?!
Di antara dua tafsiran di atas yang lebih tepat adalah tafsiran pertama. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
“Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama) itulah yang lebih
tepat. Karena tafsiran ini adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya
yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi bahwa mereka telah membunuh
Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun membenarkan hal
ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak
demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa
dan mereka tidak mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan
diangkat ke langit, beliau masih hidup dan akan turun sebelum hari
kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits (hadits mutawatir).”
Ayat ketiga: Firman Allah Ta’ala,
فَإِذَا
لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا
أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا
فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ
اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ
وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ
“Apabila
kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah
batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka
maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau
menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah
menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak
menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang
yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal
mereka. ” (QS. Muhammad: 4)
Al Baghowi menjelaskan salah satu
tafsiran ayat di atas, “Mereka mengalahkan orang-orang musyrik dengan
membunuh dan memenjara mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk
Islam. Seluruh agama akhirnya milik Allah. Dan setelah itu tidak ada
lagi jihad dan tidak ada lagi peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir zaman).”
Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Sebagaimana
dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang membicarakan mengenai turunnya
Nabi Isa di akhir zaman adalah hadits yang mutawatir (mutawatir makna)
yaitu terdiri dari banyak hadits dan membicarakan satu maksud yaitu
bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.
Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang membicarakan turunnya Isa di
akhir zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abil ‘Ash, Abu
Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’ bin
Jariyah, Abu Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau bersabda,
«
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ
مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ، وَيَقْتُلَ
الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ
يَقْبَلَهُ أَحَدٌ ، حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ
الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا » . ثُمَّ يَقُولُ أَبُو
هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ
عَلَيْهِمْ شَهِيدًا )
“Demi
jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan
turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan
menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti),
harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang
menerima harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang
lebih disukai daripada dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu
mengatakan, “Bacalah jika kalian suka:
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak
ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi
terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)”
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ – قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
-صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا.
فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ
اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan
senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan
kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
mengatakan,
“Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin
mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama
kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi pemimpin bagi
yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.”
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal
ini, bahkan sampai derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak). Insya
Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciri-ciri Isa bin Maryam
dan misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para Ulama
Di
samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan bahwa Isa bin
Maryam akan turun di akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi juga
didasari pada ijma’ (konsensus atau kesepakatan) ulama. Yang menyelisihi
pendapat ini hanyalah orang yang “nyeleneh” perkataannya dan tidak perlu dianggap.
As
Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa betul-betul
akan turun kembali dan tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat ini.
Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan kelompok yang
menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap
perkataannya. Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini
bahwa Isa akan berhukum dengan syariat Muhammad dan bukan membawa ajaran
baru yang berdiri sendiri ketika ia turun dari langit.”
Setelah
pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini menunjukkan bahwa turunnya
Nabi Isa ke muka bumi setelah sebelumnya diangkat ke langit adalah suatu
keniscayaan. Sehingga orang-orang yang menafikan dan tidak meyakini hal
ini sangat jauh dari kebenaran.
Demikian pembahasan kami dalam
serial pertama. Insya Allah dalam kesempatan berikutnya, kami akan
mengangkat mengenai ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun di
muka bumi.
Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan
pemahaman dan keyakinan yang mantap untuk menyongsong hari kiamat yang
semakin dekat menghampiri kita.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Ciri-Ciri Nabi Isa ‘alaihis salam
Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits berikut ini.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأَيْتُ
عِيسَى وَمُوسَى وَإِبْرَاهِيمَ ، فَأَمَّا عِيسَى فَأَحْمَرُ جَعْدٌ
عَرِيضُ الصَّدْرِ ، وَأَمَّا مُوسَى فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبْطٌ كَأَنَّهُ
مِنْ رِجَالِ الزُّطِّ
“(Saat aku diisra’kan), aku
melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimis salam. Adapun ‘Isa, dia
adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang
sedangkan Musa adalah orang yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan
laki-laki dari Sudan (Afrika)“. (HR. Bukhari no. 3438)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ
بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا
رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ
وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ
لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ
الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيُهْلِكُ
اللَّهُ فِى زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلاَّ الإِسْلاَمَ وَيُهْلِكُ
الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَيَمْكُثُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ
يُتَوَفَّى فَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
“Tidak
ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan
turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang
laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit
merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna
sedikit kuning.
Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan
memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan
menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah (upeti). Pada
masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan
membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh
tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«
عُرِضَ عَلَىَّ الأَنْبِيَاءُ فَإِذَا مُوسَى ضَرْبٌ مِنَ الرِّجَالِ
كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ وَرَأَيْتُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ –
عَلَيْهِ السَّلاَمُ – فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا
عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ صَلَوَاتُ اللَّهِ
عَلَيْهِ فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا صَاحِبُكُمْ –
يَعْنِى نَفْسَهُ – وَرَأَيْتُ جِبْرِيلَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – فَإِذَا
أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا دِحْيَةُ ». وَفِى رِوَايَةِ ابْنِ
رُمْحٍ « دِحْيَةُ بْنُ خَلِيفَةَ ».
“Ditampakkan
kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah satu jenis laki-laki
seperti laki-laki bani Syanu’ah. Aku melihat Isa bin Maryam ‘alaihis
salam, ternyata beliau mirip dengan orang yang telah aku lihat memiliki
kemiripan dengannya, yaitu ‘Urwah bin Mas’ud. Aku pun melihat Ibrahim
‘alaihis salam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki
kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri).
Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang
yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dihyah.” Dalam
riwayat Ibnu Rumh disebut, “Dihyah bin Khalifah.” (HR. Muslim no. 167)
Kapan Nabi Isa Turun ke Muka Bumi?
Nabi Isa turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal di saat shalat Shubuh.
Dari Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَإِمَامُهُمْ
رَجُلٌ صَالِحٌ فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصَلِّى بِهِمُ
الصُّبْحَ إِذْ نَزَلَ عَلَيْهِمْ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ الصُّبْحَ
فَرَجَعَ ذَلِكَ الإِمَامُ يَنْكُصُ يَمْشِى الْقَهْقَرَى لِيَتَقَدَّمَ
عِيسَى يُصَلِّى بِالنَّاسِ فَيَضَعُ عِيسَى يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ
ثُمَّ يَقُولُ لَهُ تَقَدَّمْ فَصَلِّ فَإِنَّهَا لَكَ أُقِيمَتْ.
فَيُصَلِّى بِهِمْ إِمَامُهُمْ فَإِذَا انْصَرَفَ قَالَ عِيسَى عَلَيْهِ
السَّلاَمُ افْتَحُوا الْبَابَ.
“Imam mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika pemimpin mereka hendak maju ke depan untuk mengimami dalam
shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam, maka mundurlah imam
mereka ke belakang supaya Isa maju untuk mengimami shalat. Isa
lalu meletakkan tangannya di antara dua bahunya (pemimpin mereka) sambil
berkata, ‘Majulah engkau dan pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia
ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya pemimpin mereka pun mengimami mereka
shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata, ‘Bukalah pintu.’ (HR. Ibnu Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shogir no. 13833 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَبَيْنَمَا
هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ إِذْ أُقِيمَتِ
الصَّلاَةُ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّهُمْ
“Dan
ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan
barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin
Maryam, lalu ia mengimami mereka.” (HR. Muslim no. 2897). Namun
bukan yang dimaksudkan dalam hadits ini bahwasanya Isa menjadi imam
shalat. Disebutkan dalam hadits lainnya, dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ – قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
-صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا.
فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ
اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan senantiasa ada
segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu
pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam shalat
bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi
pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”,
jawab Isa.” (HR. Muslim no. 156)
Apakah Nabi Isa akan Membawa Syariat Baru?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّكُمْ
مِنْكُمْ ». فَقُلْتُ لاِبْنِ أَبِى ذِئْبٍ إِنَّ الأَوْزَاعِىَّ
حَدَّثَنَا عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ «
وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ ». قَالَ ابْنُ أَبِى ذِئْبٍ تَدْرِى مَا أَمَّكُمْ
مِنْكُمْ قُلْتُ تُخْبِرُنِى. قَالَ فَأَمَّكُمْ بِكِتَابِ رَبِّكُمْ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم-.
“Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin kalian?”
Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi’b bahwa al-Auza’i telah
menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi’ dari Abu Hurairah, “Pemimpin kalian dalah dari kalian.” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin kalian?” Aku balik bertanya, “Apakah kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Dia akan memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi Kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam’. (HR. Muslim no. 155)
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jadi sama sekali Isa tidak membawa syari’at baru. Beliau akan berhukum
dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur’an sudah
menghapuskan syariat Nabi sebelumnya.
Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa
Orang-orang
yang sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan
argumen-argumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin
Maryam akan turun di akhir zaman. Di antara alasan mereka menolak
keyakinan ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan
semacam ini (yang asalnya dari dalil Qur’an dan hadits), mereka pun
menyanggah dalil-dalil yang menyatakan bahwa Isa bin Maryam akan turun
di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al
Qodhi mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham
dengan mereka mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka
mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak dengan firman Allah Ta’ala
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi. Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan syari’at Muhammad itulah yang berlaku selamanya hingga akhir zaman,
sehingga tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang sungguh
rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam
bukanlah beliau turun lagi sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan
menghapus syari’at Islam. Tidak ada satu pun hadits dan dalil lainnya
yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-hadits yang membicarakan
turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas mengatakan, “Sebagaimana
telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya bahwa Isa akan turun
sebagai hakim yang adil dan akan berhukum dengan syari’at kita (syari’at
Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat Islam yang sudah
ditinggalkan.”
Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam
Dari
An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan
mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma. …
فَبَيْنَمَا
هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ
عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ
مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا
طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ
كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ
وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ
مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ
وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“
Saat
Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur
Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars
dan za’faran)
seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia
menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun
bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya
melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa
mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah
itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari
Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan
tingkatan-tingkatan mereka di surga. … (HR. Muslim no. 2937)
Yang
dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir
rahimahullah. Beliau berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa
sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di menara putih yang terletak di
sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih
kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara
putih di sebelah timur Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja
dari apa yang ia pahami. Yang benar, di Damaskus tidak ada menara yang
dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara yang ada di
sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat.
Karena ketika Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَيَبْعَثُ
اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ
فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ
بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ
قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ
مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“
Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun,
manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun.
Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa
seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun
yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “
Pada
masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan
membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat
puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنْ
يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ
الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ
الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ
أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ
شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ –
وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ –
فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ
عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً
عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطاً
“
Jika Dajjal telah keluar
dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun
Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah
buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan
hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada
waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang
menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk
madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.”
Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di
pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa
‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam
yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)
Dalam
riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits
pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun
(namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun.
Ibnu Katsir
rahimahullah mengatakan,
“Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40
tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar
bahwa beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu.
Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama
tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi
(sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau
menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari
sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum
beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”
Namun
apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan
riwayat yang ada disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan,
“Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya yang
menyatakan, “
Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun”,
hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang
dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi
selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun
menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena
jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (
ziyadah tsiqoh)
tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah
Isa turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang
banyak, sehingga mereka mendahulukannya dari riwayat yang dibilang
sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits yang menyatakan
bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits
mutsbit (yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini yang mesti didahulukan.”
Dari
sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa
setelah Isa turun ia akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena
riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana diisyaratkan tadi oleh As
Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat
seperti tujuh tahun.
Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa
‘alaihis salam ketika
turun di muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama
sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat
banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas bin
Sam’an yang amat panjang, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَيَبْعَثُ
اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ
فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا
فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً
مَاءٌ. وَيُحْصَرُ نَبِىُّ اللَّهُ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ
رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ
الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ
اللَّهُ عَلَيْهُمُ النَّغَفَ فِى رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى
كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ إِلَى الأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِى الأَرْضِ مَوْضِعَ
شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ
وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ
يُقَالُ لِلأَرْضِ أَنْبِتِى ثَمَرَتَكِ وَرُدِّى بَرَكَتَكِ.
فَيَوْمَئِذٍ
تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا
وَيُبَارَكُ فِى الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ
لَتَكْفِى الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ
لَتَكْفِى الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ
لَتَكْفِى الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ
اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ
رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ
يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ
السَّاعَةُ ».
“
Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari
segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang
terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang
melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan
para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari
mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian
saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan Allah
mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu
jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal
tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah
mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah
mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan
melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim
hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah
yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan
meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga
hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup
dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing
perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin
sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim di bawah
ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia
buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti
keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadits adalah:
(1) membunuh Dajjal,
(2) menghancurkan salib-salib,
(3) membunuh babi,
(4) menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam),
(5) menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam,
(6) memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta
(7) menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama:
Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh
Isa bin Marya. Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa
nantinya yang akan membunuh mereka dan membunuh pemimpin mereka, yaitu
Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ
“
Dan
sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak
lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29).
Dari sini, Nabi Isa
memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka (para sahabat).
Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga
akhir zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Dajjal muncul, beliau pun yang menumpasnya.
Ketiga:
Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun
akan dimakamkan di muka bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa
tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah yang mati di tempat lain
selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga
adalah untuk membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan membinasakan
berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa
yaitu Islam. Isa pun akan menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan
menghapuskan jizyah (artinya tidak ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah
pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
أَنَا
أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ،
وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ،
وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
“
Aku orang yang paling dekat dengan
‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi
adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda,
sedangkan agama mereka satu” (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah).
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah
Ta’ala berfirman,
وَإِذْ
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ
اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“
Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad).” (QS. Ash Shaff: 6)
Segala
puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami tentang turunnya Isa di
akhir zaman. Insya Allah pada kesempatan lainnya, kami akan melanjutkan
dengan tanda kiamat besar lainnya, yaitu datangnya
Ya'juj dan Ma'juj. Thanks.. :)