EDINBURGH - Inggris bersiap mengerahkan 1.000 tentara ke Polandia upaya untuk memperkuat NATO di Eropa Timur. Persiapan pengerahan tentara dalam jumlah besar itu muncul di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO.
Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengungkap hal itu dalam pidatonya di Edinburgh pada Rabu (20/1/2016) setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Polandia, Antoni Macierewicz.
”Sejarah panjang antara negara kita sudah berakar,” kata Fallon.”Komitmen pasukan ini menunjukkan pekerjaan penting Inggris dengan sekutu NATO, termasuk Polandia, untuk memastikan pasukan kita bersama prima dan siap, dan mengirimkan pesan yang jelas kepada sekutu kami bahwa kami siap untuk menanggapi ancaman apapun,” lanjut Fallon, seperti dikutip IB Times.
NATO dan Rusia tegang setelah Kremlin menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014. Ketika krisis Ukraina memanas, mayoritas warga Crimea menggelar referendum dan memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina. Warga Crimea kemudian memilih menjadi bagian dari Rusia. Namun, aneksasi Crimea oleh Rusia itu tidak pernah diterima oleh Ukraina dan negara-negara Barat pendukung Ukraina.
Langkah Inggris untuk mengirim banyak tentara itu menyusul saran Menteri Luar Negeri Polandia, Witold Waszczykowski agar Pemerintah Polandia membuat kompromi dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron soal pertukaran dukungan militer.
”Tentu saja. Inggris bisa menawarkan sesuatu ke Polandia dalam hal keamanan internasional," katanya kepada Reuters pada tanggal 3 Januari 2016 lalu. "Kami masih menganggap diri kami bagian kelas dua dari negara-negara anggota NATO,” ujarnya mengacu pada minimnya pasukan NATO di wilayah Eropa Timur saat ketegangan dengan Rusia memanas.
Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengungkap hal itu dalam pidatonya di Edinburgh pada Rabu (20/1/2016) setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Polandia, Antoni Macierewicz.
”Sejarah panjang antara negara kita sudah berakar,” kata Fallon.”Komitmen pasukan ini menunjukkan pekerjaan penting Inggris dengan sekutu NATO, termasuk Polandia, untuk memastikan pasukan kita bersama prima dan siap, dan mengirimkan pesan yang jelas kepada sekutu kami bahwa kami siap untuk menanggapi ancaman apapun,” lanjut Fallon, seperti dikutip IB Times.
NATO dan Rusia tegang setelah Kremlin menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014. Ketika krisis Ukraina memanas, mayoritas warga Crimea menggelar referendum dan memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina. Warga Crimea kemudian memilih menjadi bagian dari Rusia. Namun, aneksasi Crimea oleh Rusia itu tidak pernah diterima oleh Ukraina dan negara-negara Barat pendukung Ukraina.
Langkah Inggris untuk mengirim banyak tentara itu menyusul saran Menteri Luar Negeri Polandia, Witold Waszczykowski agar Pemerintah Polandia membuat kompromi dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron soal pertukaran dukungan militer.
”Tentu saja. Inggris bisa menawarkan sesuatu ke Polandia dalam hal keamanan internasional," katanya kepada Reuters pada tanggal 3 Januari 2016 lalu. "Kami masih menganggap diri kami bagian kelas dua dari negara-negara anggota NATO,” ujarnya mengacu pada minimnya pasukan NATO di wilayah Eropa Timur saat ketegangan dengan Rusia memanas.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan