
Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits yang menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan. Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan turun di akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro (kiamat besar).
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?"
< AL-QUR'AN, SURAT Al-Baqarah (2) Ayat 87 >

Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat yang salah satu ayatnya menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan).
Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.
* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal.
"Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka". (QS An Nisaa’: 159)
Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.
* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (AL-QUR'AN, SURAT Maryam <19> AYAT 33)

Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui)
* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (AL-QUR'AN, SURAT Ali ‘Imran <3> AYAT 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (AL-QUR'AN, SURAT Ali ‘Imran <3> AYAT 2-4)
Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.
* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: 'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...' Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.

Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)
Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)
Dajjal bersama para pengikutnya merajalela dengan segala fitnah dan syubhatnya, mengacaukan seluruh umat manusia di dunia dan menjungkirbalikkan keyakinan mereka, sampai-sampai Imam Mahdi bersama pasukannya menghindar ke sebuah masjid yang memiliki "Menara Putih" di sebelah timur Damaskus, sambil senantiasa memohon pelrindungan dari Allah SWT. Pada hari yang ke-40 dari kemunculan Dajjal, tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam pada dini hari dengan diapit dua Malaikat tepat di Menara Putih masjid tersebut.

Dari Nawas bin Sam’an hadits tentang Dajjal Rasulullah bersabda, “…lalu Isa turun di menara putih sebelah timur Damaskus dengan memakai dua potong baju yang dicelup za’faran dan wars, dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas sayap-sayap dua malaikat, jika dia menundukkan kepalanya maka menetes dan jika dia mengangkatnya maka turunlah air seperti mutiara. Maka tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafasnya kecuali dia pasti mati dan nafasnya tercium dari jarak sejauh pandangannya….”
Hafizh Ibnu Katsir dalam an-Nihayah berkata, “Inilah pendapat yang lebih masyhur tentang tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih di timur Damaskus. Dan saya telah melihat di sebagian buku bahwa Isa turun di menara putih sebelah timur Jami’ Damaskus. Mungkin inilah yang lebih valid dan bunyi riwayatnya, ‘Maka dia turun di atas menara putih yang ada di timur Damaskus’. Jadi rawi membuat redaksi sendiri sesuai dengan apa yang dia pahami. Dan di Damaskus tidak ada menara yang dikenal dengan menara timur kecuali menara yang berada di timur Jami’ Umawi dan inilah yang lebih cocok dan lebih sesuai karena Isa turun pada saat didirikannya shalat…” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim I/192)

Berita tentang akan turunnya Isa bin Maryam untuk yang kedua kalianya juga telah dinubuatkan di dalam Kitab Wahyu: 15-16. Mungkin, InsyaAllah, kapan-kapan akan ada artikel tersendiri tentang bergabungnya umat Islam dan Nasrani.
Tidak berapa lama setelah turunnya Isa al-Masih, dikumandangkan alunan merdu adzan Subuh di masjid yang memiliki menara putih di timur Damaskus. Ketika jamaah sholat Subuh hampir dimulai, tiba-tiba masuklah Isa al-Masih ke masjid tersebut, dan diriwayatkan oleh Imam Ibnu Maja, Ibnu Khuzaemah dan Hakim dari sahabat Abu Umamah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda:

"Maka ketika pemimpin mereka (Imam Mahdi) sudah maju untuk mengimami mereka dalam sholat SUbuh, tiba-tiba masuklah Isa bin Maryam. Maka mundurlah Imam mereka ke belakang (mempersilakan) supaya Isa maju untuk mengimami sholat, lantas Isa meletakkan tangannya di antara dua bahunya (Imaam Mahdi) dan berkata: "Majulah kamu dan pimpinlah sholat, karena sesungguhnya ia diqomaatkan untukmu." Maka pimpinan mereka maju mengimami sholat mereka, dan ketika sholat sudah selesai berkatalah Isa: "Bukalah pintu!" Mereka pun membuka pintu, dan dibelakangnya telah berdiri Dajjal bersama 70.000 orang Yahudi, masing-masing mereka memiliki pedang berhias emas dan berjubah besar berwarna hijau. Maka ketika Isa menatap Dajjal, tiba-tiba melelehlah ia (Dajjal) seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dia lari dan dihadang Isa di pintu timur kota Lud (paalestina), lantas Isa membunuhnya. Dan semenjak itulah Allah menjadikan kekalahaan bagi orang-orang Yahudi."
Dalam riwayat lain diterangkan: "Dan Isa pun membiarkan sajaa Dajjal meleleh hancur seperti luluhnya garam di dalam air, lantas Isa bin Maryam berkata kepada Dajjal: Sesungguhnya aku berhak menghajar kamu dengan satu pukulan. Setelah itu Isa bin Maryam langsung menghujamkan tombak dan membunuh Dajjal seketika, kemudian Isa bin Maryam memperlihatkan kepada pengikut Dajjal akan darah yang ada di tombaknya. Sehingga sejak saat itu, para pengikutnya dari orang-orang Yahudi baru mengetahui dan sadar bahwa Dajjal bukanlah Allah. Bila tidak demikian, maka Isa tidak mungkin mampu membunuhnya."
Berakhirnya riwayat bangsa Yahudi atau Bani Israel juga banyak dinubuatkan di dalam al-Kitab:
Israel adalah Pohon Anggur, Hosea 10:1, Inggris induk dari berdirinya Israel, Yehezkil 19: 10-14, Kehancuran para pendukung Yahudi, Yesaya 63: 1-6, Amerika akan hancur, Yesaya 4: 3-7.

Dunia di bawah Pemerintahan Imam Mahdi dan Isa al-Masih
"Tidak akan binasa umat ini, aku (Muhammad)-laah pemimpin yang pertama, dan al-Mahdi di pertengahaannya, dan al-Masih Ibnu Maryam penghabisannya" (HR. an-Nasa'i).
Allah SWT benar-benar akan memanjakan umat-Nya yang mampu mempertahankan keimanannya, dari segala malapetaka dan fitnah yang menyesatkan sampai akhir zaman nanti. Dunia di bawah kepemimpinan seorang didikan Ilahi, yaitu Imam Mahdi dengan penasehat seorang yang penuh kasih sayang yaitu al-Masih Isa Ibnu Marya. Bumi dan langit memuntahkan berkahnyaa. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah bersabda:
"Putra Maryam akan turun sebagai pemimpin yang bijak dan hakim yang adil. Dia akan mematahkan semua salibdi seluruh dunia, membunuh semua babi, mengembalikan kedamaaian, menjadikan pedang sebagai sabit, dan membuang rambut palsu dari siapa pun yang berambut palsu. Waktu langit menurunkaan rezekinya, bumi mengeluarkan berkahnya. Sehingga anak kecil bisa bermain dengan ular tanpa mendapat bahaya darinya, kambing dan serigala berkeliaran bersama tanpa ada bahaya, singa dan lembu berkeliaran bersama tanpa ada bahaya".
Saat itulah manusia mengalami dan merasakan kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan, alam dan semua makhluk bersahabat. Sisa percekcokan dan semua sumber kejahatan dibersihkan.Subhanallah... Sungguh indah bukan, kawan? Bukankah kita merindukan saat seperti itu? Tidakkah kita mengingankan itu, di saat negara kita sekarang ini terkadang membuat kita muak dengan segala masalah duniawinya?

Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketika yang muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
- Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al Hawariyyun) yang beriman dan sebagian lainnya kufur pada beliau.
- Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat ke langit. Yang mati dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
- Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa, yaitu murid beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa yang pengkhianat. Namun yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang pengkhianat. Kami tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan hal ini. Riwayat di atas jelas-jelas berkata lain.
- Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu golongan beriman yaitu meyakini bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah. Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian meyakini bahwa Isa adalah Allah. Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak Allah. Yang menang ketika itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang beriman musnah sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ayat pertama: Allah Ta’ala berfirman,
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara tanda datangnya hari kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.
Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan di antara tanda hari kiamat.
As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang serupa.
Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan pakar tafsir.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam.
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam turun, yaitu tidak ada satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka akan beriman pada Nabi Isa.
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa saat ini masih hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan mengimani beliau.
Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka bumi, semua agama akan beriman pada beliau.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh Dajjal. Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya.
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman padanya.”
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, “Setiap orang yang didatangi maut (kematian), jiwanya tidak akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari kebatilan yang ada dalam agamanya.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali mereka akan beriman kepada Isa.
Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang.
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap ahli kitab akan beriman kepada Isa sebelum kematian ahli kitab tersebut.

“Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama) itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun membenarkan hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka tidak mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit, beliau masih hidup dan akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits (hadits mutawatir).”
Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas, “Mereka mengalahkan orang-orang musyrik dengan membunuh dan memenjara mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk Islam. Seluruh agama akhirnya milik Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir zaman).”

Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang membicarakan turunnya Isa di akhir zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abil ‘Ash, Abu Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau bersabda,
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak). Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa betul-betul akan turun kembali dan tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan kelompok yang menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap perkataannya. Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum dengan syariat Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri ketika ia turun dari langit.”
Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan pemahaman dan keyakinan yang mantap untuk menyongsong hari kiamat yang semakin dekat menghampiri kita.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma. …
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. … (HR. Muslim no. 2937)
Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di menara putih yang terletak di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara yang ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat. Karena ketika Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”
Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya dari riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits yang menyatakan bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit (yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini yang mesti didahulukan.”
Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana diisyaratkan tadi oleh As Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat seperti tujuh tahun.
Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadits adalah:
(1) membunuh Dajjal,
(2) menghancurkan salib-salib,
(3) membunuh babi,
(4) menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam),
(5) menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam,
(6) memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta
(7) menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin Marya. Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan membunuh mereka dan membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29).
Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka (para sahabat). Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga akhir zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Dajjal muncul, beliau pun yang menumpasnya.
Ketiga: Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan di muka bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah yang mati di tempat lain selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan membinasakan berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu Islam. Isa pun akan menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah (artinya tidak ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Aku orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu” (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash Shaff: 6)

Segala puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami tentang turunnya Isa di akhir zaman. Insya Allah pada kesempatan lainnya, kami akan melanjutkan dengan tanda kiamat besar lainnya, yaitu datangnya Ya'juj dan Ma'juj. Thanks.. :)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan