Jakarta
Pusat, Kamis (14/1/2016) siang, Peristiwa serangkaian bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan dua
warga sipil dan melukai puluhan orang lain di kawasan Sarinah, Jakarta
Pusat. Kejadian itu sempat membuat gaduh dan efek sampingnya hingga saat ini kawasan tersebut menjadi sepi karena ketakutan warga setelah kejadian bom bunuh diri di kawasan tersebut.
Banyak pihak yang membesar-besarrkan dan mengait-ngaitkan peristiwa tersebut dengan ISIS & hal itu tentunya makin menambah ketakutan masyarakat. Sebaiknya hal tersebut dikaji lebih dalam lagi sebelum menyebar luaskan bahwa peristiwa tersbut adalah campur tangan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria).
Namun sebenarnya peristiwa tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kelompok radikal ISIS maupun kelompok radikal keagamaan lain. Kenapa? Karena sasaran bom & penembakan tersebut lebih terfokus pada polisi sebagai targetnya, bukan menargetkan suatu kelompok/orang yang dianggap berdosa/melanggar norma keagamaan yang dianut ISIS.
Lagipula pelaku bom tersebut tidak nampak profesiaonal/sehebat ISIS dalam melakukan bom/penambakan seperrti yang selama ini terjadi di negara- negara lain. Malah ada salah salah satu pelaku bom Sarinah yang
meledakkan dirinya sendiri di tempat yang sepi, sedangkan isis
tidak pernah meledakkan dirinya sendiri ditempat yang sepi yang
artinya itu bunuh diri konyol seperti layaknya bunuh diri dengan minum racun tikus sendirian. ISIS dalam melakukan bom bunuh diri/pemembakan selalu membawa korban sebanyak yang dia bisa dan selalu menargetkan suatu daerah yang dianggap maksiat/berdosa.
Dan ternyata dalang teror bom Sarinah adalah berasal dari kelompok "Katibah Nusantara". Kalau menurut saya sih saya setuju dengan kicauan twitter Ahmad Dhani,
sebenarnya teroris ISIS sama teroris Indonesia itu gak ada hubungannya. Dari konse namanya saja sudah beda yang mana ISIS (Islamic State in Iraq and Syria)
adalah negara islam Iraq & syria, sedangkan Katiba nusantara tidak
ada hubungannya dengan iraq & Syria. Katiba Nusantara hanyalah
kelompok radikal/teroris biasa yang muncul dari dalam negeri yang
diprediksi melakukan teror demi uang belaka
Sebagai contoh nudah adalah
militer Turki berkerja sama dengan militer Amerika maka tidak bisa
Turki dikatakan sebagai cabang Amerika begitu juga sebaliknya Amerika ya
amerika tidak bisa dikatan sebagai cabang turki. Sama halnya seperti
Hizbullah,
Hizbullah Lebanon itu gak ada hubungannya sama
Hizbullah Iran, begitu juga sebaliknya ataupun
Hizbullah Indonesia itu gak ada hubungannya dengan
Hizbullah Iran maupun
Hizbullah Lebanon. Lha teroris
ISIS itu ya adanya cuma di Iraq dan Syria karena itu bentuk organisasi yang berjihat di Iraq dan Syria, ngapain juga teroris
ISIS berjihat di Indonesia kan aneh sekali, yang dicari
ISIS jihat
di Indonesia Itu apa? Dari beberapa orang yang datang mewawancarai
Ahmad Dhani ditanyain apa arti ISIS tapi kok gak ada yang tahu kan sama
dengan lucu kalau kita gak berti apa itu arti ISIS tapi kita menyalahkan
ISIS. Saya sempat baca berita bahwa ada kiriman dana dari Australia
untuk pelaku Bom Thamrin jakarta, sebenarnya Australia patut dicurigai
juga sih, ngapain Australia kok mengirim dana pada para pelaku teror bom
Thamrin? Sebulan sebelum peristiwa bom Thaamrin Australia juga sempat
mengirimkan isu-isu situs online bahwa ISIS menganggap Indonesia sebagai
kekalifahan jauh. Nah kalau memang ada transferan dana dari Australia
buat para pelaku bom Thamrin kan tinggal dicek saja dari bank-bank
setempat untuk dimintai biodata siapa nama dan alamat pemilik rekening
tersebut? Kalau masalah pistol yang digunakan pelaku bom Thamrin berasal
dari Philipina atau dari negara manapun saya rasa itu agak sulit
dikaitkan karena bisa membeli secara online baik secara langsung maupun
dengan pihak perantara si penjual meskipun bisa dicek langsung di pabrik
pembuat senjata tersebut untuk dimintai alur kepada siapa pabrik
tersebut menjual pistol jenis & nomor seri tersebut.. Kalau
masalah bendera/panji hitam bukankah banyak pasukan berpanji/bendera
hitam yang bermunculan seperti
Al-Qaedah, Boko Haram, Al-Shabaab, dll. Kalau masalah
teror bom dari dulu sejak jaman bung Karno sudah banyak aksi teror. Kalau
masalah pengakuan website ISIS bahwa ISIS bertanggung jawab atas
kejadian bom tersebut dari dulu juga ISIS selalu mengakui peristiwa bom
dimanapun yang menghebohkan publik, atau malah bisa juga itu website
palsu. Kalau saja ISIS sudah exists pada saat peristiwa bom bali dan
bom JW Marriott pasti ISIS juga akan mengklain/menyatakan bahwa ISIS
bertanggung jawab atas bom bali & Bom JW Marriott.Untuk lebih jelasnya
Siapakah kelompok ISIS itu? bisa baca di
artikel sebelumnya.
Dan jika anda bingung mengartikan
apa itu teroris bisa baca di artikel Apakah Teroris itu? Benarkah Bom Thamrin Jakarta Berasal Dari Teroris Isis?
Mungki saja peristiwa bom & penembakan di Sarinah tersebut tujuannya adalah untuk mengalihkan perhatian publik, semisal untuk mengalihkan perhatian publik dari terungkapnya
kasus radikal GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara). atau bisa dengan tujuan yang lain tapi yang jelas peristiwa bom di Sarinah bukanlah dari kelompok ISIS & kelompok agama lain karena sama sekali tidak ada faktor yang mengarah ke arah penyimpangan agama. Kalaupun ada pikah/situs/media yang menyatakan/bertanggung jawab pada peristiwa bom Sarina dengan mengatas namakan ISIS, tingga di lacak saja alamat ip situsnya untuk selanjutnya dilacak lebih ditail lagi posisi/letak orang yang menyatakan ISIS tersebut lalu ditangkap dan di intrograsi kebenaranya.
Sebenarnya peristiwa peledakan bom telah lama ada sejak beberapa tahun yang lalu bahkan sebelum ISIS muncul, dan beberapa pelaku bom tersebut telah ditangkap oleh POLRI. Sedangkan peristiwa bom di Sarinah adalah bom teroris biasa bahkan bukan profesional dan bukan Kelompok ISIS.
Polri meminta maaf atas peristiwa serangkaian bom bunuh diri dan
penembakan yang menewaskan dua warga sipil dan melukai puluhan orang
lain di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang.
"Apabila mungkin dirasa (pengamanan) Polri kurang atau tidak
maksimal, kami, Polri, mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Kepala
Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri,
Kamis sore.
"Itu yang kami bisa lakukan. Kami sudah berusaha sekeras mungkin
menekan gerakan-gerakan itu. Tapi kami tidak sempurna, polisi juga
manusia biasa," kata dia.
Anton mempersilakan masyarakat menilai apakah peristiwa tersebut laik
untuk dikatakan bahwa Polri kecolongan atau tidak. Ia memastikan bahwa
aparat kepolisian sudah maksimal bekerja.
"Kami diprotes, kenapa belum ditangkap para pelaku itu dulu, padahal
mereka belum beraksi. Mana bisa kami tangkap. Lalu pas setelah kejadian
dibilang polisi tidak berbuat apa-apa. Maka polisi selalu punya gelar
SS, selalu salah. Tapi, bagi kami itu tidak apa-apa," kata Anton.
Anton juga memastikan, polisi akan mengejar orang yang terlibat dalam
peristiwa ini. Polisi menduga ada dalang di belakang peristiwa itu.
Serangkaian ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis
sekitar pukul 10.55 WIB. Polri menyebut, pelaku berjumlah lima orang.
Seluruhnya tewas di lokasi kejadian.
Sebaiknya jangan membesar-besarkan peristiwa ini dengan ISIS. Hal itu jelas berbeda karena ISIS punya tujuan/visi & misi yang mengatasnamakan keagamaan islam meskipun ada penyimpangan dalam nilai agama islam.
Sedangkan kelompok bom Sarinah ini tak lebih dari perbuatan teroris biasa yang mencoba membuat panik & ketakutan masyarakat. kelompok/jaringan teroris ini menyerang polri & pos polisi sebagai targetnya, kalau yang melakukan itu adalah ISIS maka sudfah pasti sudah menembaki orang/masyarakat sebanyak-banyaknya tanpa peduli itu polisi/masyarakat seperti
penembakan di Paris Tahun lalu yang membom & menembak brutal tanpa ada bom bunuh diri yang meledakan dirinya sendiri ditempat sepi tanpa memakan korban.
Namun Percayalah, Tidak ada kejahatan yang sempurna, cepat atau lambat
semua pasti terungkap dan satu persatu jaringan teroris di Indonesia
pasti akan tertangkap juga. Mari bersatu Indonesia dalam melawan terorisme maupun kelompok radikal lainnya,dan jangan sekali-kali bergabung dengan kelompok sesat/radikal/teroris karena kita punya otak untuk berpikir seribukali sebelum bergabung & menyesal, kita punya kitab suci sebagai bimbingan, kita punya lisan mulut/tulis untuk bertanya/mencari jawaban benar salahnya sesuatu.
Kami tidak takut pada teroris yg jumlahnya hanya secuil biji jagung, klo
saya punya pakaian anti peluru tidak perlu main tembak-tembakan/petak umpet, langsung gue
kejar/dekatin tuh teroris sampai kudapat lalu gue gampar tuh muka sampai
babak belur. Saya Turut berduka cita atas 2 korban yg tewas, tapi saya tidak
turut berduka cita atas 5 pelaku teror yang tewas, Mari bersatu Indonesia
hacurkan kelompok radikal/teroris yg jumlahnya hanya beberapa ekor. Semangat Indonnesia... :)