Tim Satuan Tugas Polda Metro Jaya,
Puslabfor, dan Densus 88 malam tadi, menggelar olah tempat kejadian
perkara (TKP) di rumah salah satu pelaku teror penyerangan kawasan
Thamrin, Jakarta, berinisial MA.
Dia mengaku telah menikah sejak 14 tahun lalu dengan MA.
SM, istri terduga teroris Bom Sarinah.
Saat polisi melakukan olah TKP, telihat sosok wanita menggunakan
jilbab berwarna merah marun dan menggunakan cadar. Perempuan tersebut,
ternyata adalah istri MA yang berinisial SM.
Wanita berusia 31 tahun tersebut mengaku, sama sekali tidak
mengetahui bahwa suaminya adalah salah satu teroris yang melakukan aksi
peledakan bom tersebut.
SM menyatakan baru mengetahui sosok MA menjadi salah satu pelaku
pengeboman, setelah datang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta
Timur. Dia mengenali sosok suaminya dari pakaian yang dikenakan MA
sebelum meninggalkan rumahnya yang terletak di Kampung Pesanggrahan Rt
02 Rw 03, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
"Saya tahunya tadi siang, setelah pulang dari rumah sakit. Saya
yakin itu suami saya, terlihat dari baju birunya," ujar SM di rumahnya,
Jumat malam, 15 Januari 2016.
SM menjelaskan, baju berwarna biru yang dikenakan MA saat hendak
meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai sopir angkutan umum. MA
diketahui adalah seorang supir Koperasi Wahana Kalpika jurusan Citraland
Garden.
Dia mengaku telah menikah sejak 14 tahun lalu dengan MA. Semenjak
menjadi Istri MA, SM mengaku tidak pernah melihat suaminya tersebut
melakukan hal-hal aneh atau mengikuti ajaran yang berkaitan dengan
terorisme.
"Oh enggak ngerti saya. Kalau ngaji, ya ngaji. Cuma yang terdekat sini saja. Ya seminggu sekali, ba'da subuh," ujar SM.
Selain itu, ia juga mengaku tidak mengenal baik rekan-rekan MA yang
diduga menjadi pelaku teror di Thamrin. Sebab, meski ada beberapa tamu
yang sempat berkunjung ke rumahnya, SM mengaku hanya berada di dalam
rumah.
"Kalau pun ada temannya, saya tidak pernah lihat. Soalnya saya ada
di dalam rumah saja. Iya, dia (MA) hanya ngobrol biasa saja. Sudah lama
banget itu," ujar SM.
SM pun mengaku tidak mempunyai kecurigaan terhadap sikap suami satu
malam sebelum kejadian itu. Terlebih lagi, MA hanya diam dan tidak
mengucapkan sepatah kata pun saat berpamitan untuk melakukan
aktivitasnya sebagai seorang supir KWK.
"(MA) tidak bicara apa-apa. Orang mau kerja gimana sih, jalan saja
sudah saya siapkan sarapan, langsung jalan habis sarapan," katanya.
SM yang telah memiliki tiga orang anak hasil pernikahannya dengan
MA mengatakan, polisi telah melakukan penggeledahan di rumahnya tidak
lama, setelah oleh TKP dilakukan. Sejumlah barang pun diamankan, di
antaranya pakaian dan sejumlah dokumen milik suaminya tesebut.
"Dompet dan telepon genggam saya juga (diambil polisi), kalau
barang suami diambil warna hijau loreng kaya tentara gitu. Cuma satu dan
dia sering pakai saat narik angkot," ujar SM.
Hingga kini, SM tidak tahu harus bertindak apa. Ia mengaku pasrah dan siap diperiksa oleh petugas kepolisian terkait kasus ini.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id dilokasi olah TKP, tiga
petugas dari Puslabfor Mabes Polri dengan membawa alat khusus masuk ke
dalam rumah pelaku MA dan melakukan olah TKP.
Sejumlah barang terlihat diperiksa oleh petugas Labfor. Polisi
bersenjata lengkap juga terlihat melakukan penjagaan di depan dan di
sekitar area rumah milik MA.
(Source : Viva.co.id)