Raqqa: Islamic State (ISIS) menyerang kilang minyak di Pelabuhan Sidra, Libya. Mereka meledakkan dua bom mobil dan menyerang pasukan pemerintah.
Juru bicara Petrol Facilities Guard Ali al-Hassi yang mengontrol Sidra dan sebagian ladang minyak Libya mengatakan, enam orang dari penjaga dilaporkan tewas dalam serangan. Sementara lima militan ISIS juga turut tewas.
Sebuah kilang penyimpanan minyak yang berisi 420.000 barel terkena ledakan roket dan memicu nyalanya api.Sebelumnya ISIS mengklaim telah menguasai Bin Jawad, sekitar 19 mil dari barat Sidra di jalan menuju Sirte, kubu rezim NATO. Daerah tersebut merupakan pusat kendali NATO yang menguasi daerah timur negara tersebut. Demikian diberitakan Morning Star, Selasa (5/1/2016).
Dalam sebuah pernyataan online ISIS, serangan tersebut untuk menghormati Abu Mughira al-Qahtani, salah satu pemimpin ISIS yang tewas dua bulan lalu dalam serangan udara AS di timur kota Darna.
Prancis memperingatkan pada Desember lalu bahwa ISIS berencana untuk menguasai ladang minyak Libya. Hal ini serupa dengan upaya mereka yang dilakukan di Irak dan Suriah.
Libya jatuh ke dalam kekacauan internal yang menyusul perang penggulingan Muammar Khadafi pada 2011.
Pada Desember berbagai faksi yang telah dibagi negeri itu sejak menandatangani perjanjian yang ditengahi PBB untuk membentuk pemerintah. Namun hingga saat ini kesepakatan itu belum pernah dijalankan.
Juru bicara Petrol Facilities Guard Ali al-Hassi yang mengontrol Sidra dan sebagian ladang minyak Libya mengatakan, enam orang dari penjaga dilaporkan tewas dalam serangan. Sementara lima militan ISIS juga turut tewas.
Sebuah kilang penyimpanan minyak yang berisi 420.000 barel terkena ledakan roket dan memicu nyalanya api.Sebelumnya ISIS mengklaim telah menguasai Bin Jawad, sekitar 19 mil dari barat Sidra di jalan menuju Sirte, kubu rezim NATO. Daerah tersebut merupakan pusat kendali NATO yang menguasi daerah timur negara tersebut. Demikian diberitakan Morning Star, Selasa (5/1/2016).
Dalam sebuah pernyataan online ISIS, serangan tersebut untuk menghormati Abu Mughira al-Qahtani, salah satu pemimpin ISIS yang tewas dua bulan lalu dalam serangan udara AS di timur kota Darna.
Prancis memperingatkan pada Desember lalu bahwa ISIS berencana untuk menguasai ladang minyak Libya. Hal ini serupa dengan upaya mereka yang dilakukan di Irak dan Suriah.
Libya jatuh ke dalam kekacauan internal yang menyusul perang penggulingan Muammar Khadafi pada 2011.
Pada Desember berbagai faksi yang telah dibagi negeri itu sejak menandatangani perjanjian yang ditengahi PBB untuk membentuk pemerintah. Namun hingga saat ini kesepakatan itu belum pernah dijalankan.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan