NATO menyatakan ketakutannya dengan militer Rusia yang bisa memblokir
Laut Baltik dalam sekejap melalui latihan perang berskala besar tanpa
peringatan. Yang membuat NATO takut, karena militer Rusia dalam
latihannya melibatkan serangan nuklir.
Komandan NATO yang juga Jenderal Angkatan Darat AS di Eropa, Ben Hodges mengatakan, alarm telah meningkat terkait sifat agresif latihan militer Rusia baru-baru ini.
Menurutnya, NATO sudah lebih melakukan manuver, bahkan pengamat dari Rusia ikut diundang untuk hadir. ”Kami mencari tahu tentang kegiatan mereka (Rusia) yang sedang terjadi,” kata Hodges.
”Kami telah melihat mereka melakukan latihan (yang melibatkan) serangan nuklir,” lanjut Hodges, seperti dikutip news.com.au, Jumat (11/12/2015).
”Mereka tidak (mengatakan) tanah yang abu-abu, dan tanah perak, atau tanah merah, atau hal-hal seperti itu. Mereka mengatakan ‘NATO adalah musuh’. Maksud saya, mereka cukup tumpul tentang hal itu,” imbuh Jenderal Hodges.
Hodges juga mengatakan dalam briefing Pentagon baru-baru ini bahwa, manuver Rusia termasuk latihan serangan nuklir di kantong strategis Kaliningrad (antara Polandia dan Lithuania) telah membuktikan bahwa Moskow bisa memblokir akses ke Laut Baltik di utara Eropa.
Dia melanjutkan, Rusia telah mengumpulkan sejumlah besar kemampuan di pos militer, termasuk pertahanan udara, rudal anti-kapal dan peralatan jamming. ”Mereka bisa membuat kita sangat sulit untuk bangkit menuju ke Laut Baltik jika kita perlu untuk kontingensi,” imbuh Hodges.
Masih menurut Hodges, para pejabat Rusia juga telah berbicara, di mana Denmark, Swedia dan Rumania menjadi target serangan nuklir. ”Anda bisa mengerti mengapa sekutu kami di sisi timur NATO, khususnya di kawasan Baltik gugup, gelisah,” katanya.
Hodges menekankan pada anggota NATO di Eropa untuk meningkatkan pertahanan mereka sendiri. ”Kami tidak ingin Rusia untuk salah perhitungan bahwa kita tidak mampu atau bersedia untuk menanggapinya,” ujarnya. (Sindonews)
Komandan NATO yang juga Jenderal Angkatan Darat AS di Eropa, Ben Hodges mengatakan, alarm telah meningkat terkait sifat agresif latihan militer Rusia baru-baru ini.
Menurutnya, NATO sudah lebih melakukan manuver, bahkan pengamat dari Rusia ikut diundang untuk hadir. ”Kami mencari tahu tentang kegiatan mereka (Rusia) yang sedang terjadi,” kata Hodges.
”Kami telah melihat mereka melakukan latihan (yang melibatkan) serangan nuklir,” lanjut Hodges, seperti dikutip news.com.au, Jumat (11/12/2015).
”Mereka tidak (mengatakan) tanah yang abu-abu, dan tanah perak, atau tanah merah, atau hal-hal seperti itu. Mereka mengatakan ‘NATO adalah musuh’. Maksud saya, mereka cukup tumpul tentang hal itu,” imbuh Jenderal Hodges.
Hodges juga mengatakan dalam briefing Pentagon baru-baru ini bahwa, manuver Rusia termasuk latihan serangan nuklir di kantong strategis Kaliningrad (antara Polandia dan Lithuania) telah membuktikan bahwa Moskow bisa memblokir akses ke Laut Baltik di utara Eropa.
Dia melanjutkan, Rusia telah mengumpulkan sejumlah besar kemampuan di pos militer, termasuk pertahanan udara, rudal anti-kapal dan peralatan jamming. ”Mereka bisa membuat kita sangat sulit untuk bangkit menuju ke Laut Baltik jika kita perlu untuk kontingensi,” imbuh Hodges.
Masih menurut Hodges, para pejabat Rusia juga telah berbicara, di mana Denmark, Swedia dan Rumania menjadi target serangan nuklir. ”Anda bisa mengerti mengapa sekutu kami di sisi timur NATO, khususnya di kawasan Baltik gugup, gelisah,” katanya.
Hodges menekankan pada anggota NATO di Eropa untuk meningkatkan pertahanan mereka sendiri. ”Kami tidak ingin Rusia untuk salah perhitungan bahwa kita tidak mampu atau bersedia untuk menanggapinya,” ujarnya. (Sindonews)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan