JAKARTA - Indonesia dan China resmi membeli pesawat jet
tempur Rusia paling canggih, Su-35. Total nilai kontrak yang
menguntungkan Rusia dari penjualan pesawat jet Su-35 itu mencapai USD2
miliar atau lebih dari Rp27 triliun.
Indonesia resmi membeli pesawat jet Su-35 Rusia setelah Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meneken dokumen kontrak jual-beli alutsita itu beberapa waktu lalu. Indonesia membutuhkan pesawat tempur canggih tersebut untuk menggantikan pesawat F-5 Amerika Serikat (AS) atau dikenal sebagai pesawat tempur Tiger II yang memang sudah tua.
Media Australia, news.com.au, pada Senin (30/11/2015) menyoroti pembelian pesawat tempur canggih Rusia oleh Indonesia itu. Kesepakatan Rusia dengan Indonesia, menurut laporan media itu, akan berdampak pada keseimbangan kekuatan militer Asia.
Meski demikian, Indonesia tidak membeli lengkap satu skuadron Su-35 yang berjumlah 16 unit. Kepala Staf Agkatan Udara Indonesia, Marsekal Agus Supriatna, beberapa hari lalu menyatakan, Indonesia kemungkinan hanya membeli sekitar 12 unit atau sesuai kemampuan finansial Indonesia.
Sedangkan China juga berambisi memiliki pesawat jet tempur Su-35 demi menegakkan kontrol atas wilayah Laut China Timur dan Laut China Selatan yang sebagian besar sudah diklaim Beijing.
Rusia kini mengumumkan, dengan kesepakatan kontrak senilai USD2 miliar, mereka akan menyerahkan 24 unit pesawat dengan teknologi dan manuver luar biasa itu kepada China dan Indonesia tidak lama lagi.
Rusia sendiri memiliki kepentingan dalam penjualan pesawat jet Su-35 kepada China dan Indonesia. Rusia saat ini membutuhkan teman, setelah terisolasi akibat krisis Ukraina, aneksasi Crimea dan krisis Suriah. Rusia juga membutuhkan dana setelah berkali-kali dijatuhi sanksi Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya terkait krisis Ukraina. (sindonews)
Indonesia resmi membeli pesawat jet Su-35 Rusia setelah Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meneken dokumen kontrak jual-beli alutsita itu beberapa waktu lalu. Indonesia membutuhkan pesawat tempur canggih tersebut untuk menggantikan pesawat F-5 Amerika Serikat (AS) atau dikenal sebagai pesawat tempur Tiger II yang memang sudah tua.
Media Australia, news.com.au, pada Senin (30/11/2015) menyoroti pembelian pesawat tempur canggih Rusia oleh Indonesia itu. Kesepakatan Rusia dengan Indonesia, menurut laporan media itu, akan berdampak pada keseimbangan kekuatan militer Asia.
Meski demikian, Indonesia tidak membeli lengkap satu skuadron Su-35 yang berjumlah 16 unit. Kepala Staf Agkatan Udara Indonesia, Marsekal Agus Supriatna, beberapa hari lalu menyatakan, Indonesia kemungkinan hanya membeli sekitar 12 unit atau sesuai kemampuan finansial Indonesia.
Sedangkan China juga berambisi memiliki pesawat jet tempur Su-35 demi menegakkan kontrol atas wilayah Laut China Timur dan Laut China Selatan yang sebagian besar sudah diklaim Beijing.
Rusia kini mengumumkan, dengan kesepakatan kontrak senilai USD2 miliar, mereka akan menyerahkan 24 unit pesawat dengan teknologi dan manuver luar biasa itu kepada China dan Indonesia tidak lama lagi.
Rusia sendiri memiliki kepentingan dalam penjualan pesawat jet Su-35 kepada China dan Indonesia. Rusia saat ini membutuhkan teman, setelah terisolasi akibat krisis Ukraina, aneksasi Crimea dan krisis Suriah. Rusia juga membutuhkan dana setelah berkali-kali dijatuhi sanksi Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya terkait krisis Ukraina. (sindonews)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan