Baru-baru ini dua kapal selam AL Turki mengintai pergerakan militer
Rusia di wilayah tempat beradanya kapal penjelajah “Moskva”. Di back up
penuh NATO Turki percaya diri hadapi murka Rusia .
Saat ini, kapal selam “Dolunay” dan “Burakreis” sedang berpatroli di
bagian timur Laut Mediterania. Kapal selam “Dolunay” mulai berpatroli
sejak 11 November, sedangkan “Burakreis” sejak tanggal 7 November.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyampaikan bahwa kapal penjelajah “Moskva” siap menghancurkan segala sasaran yang mengancam aviasi Rusia dari udara, demikian dilaporkan oleh TASS.
Kapal penjelajah “Moskva” dilengkapi dengan sistem pertahanan udara “Fort” yang mirip dengan S-300, mulai ditempatkan di pesisir Provinsi Latakia, Suriah, dan mulai disiagakan untuk menjaga keamanan pangkalan udara Hmeimim sejak 25 November.
Keputusan tersebut diambil pasca tragedi penembakan pesawat pengebom Su-24 milik Rusia oleh pesawat tempur F-16 milik AU Turki.
Shoigu juga mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal S-400 dikirim ke pangkalan udara Hmeimim untuk menjamin keamanan bagi pasukan udara Rusia, demikian dilaporkan oleh Interfax.
Infografis Sistem Pertahanan Rudal Rusia
“Kami memperingatkan bahwa segala tindakan yang berpotensi membahayakan bagi kami akan kami hancurkan,” ancam Kepala Operasional Utama Direktorat Staf Umum Rusia Letnan Jenderal Sergey Rudskoy.
Setidaknya
ada dua kapal selam Angkatan Laut Turki di wilayah tempat beradanya
kapal penjelajah “Moskva” yang bertugas melindungi markas pasukan udara
Rusia di Latakia, Suriah. Demikian hal ini dilaporkan oleh Interfax
berdasarkan referensi dari media Turki.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyampaikan bahwa kapal penjelajah “Moskva” siap menghancurkan segala sasaran yang mengancam aviasi Rusia dari udara, demikian dilaporkan oleh TASS.
Kapal penjelajah “Moskva” dilengkapi dengan sistem pertahanan udara “Fort” yang mirip dengan S-300, mulai ditempatkan di pesisir Provinsi Latakia, Suriah, dan mulai disiagakan untuk menjaga keamanan pangkalan udara Hmeimim sejak 25 November.
Keputusan tersebut diambil pasca tragedi penembakan pesawat pengebom Su-24 milik Rusia oleh pesawat tempur F-16 milik AU Turki.
Shoigu juga mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal S-400 dikirim ke pangkalan udara Hmeimim untuk menjamin keamanan bagi pasukan udara Rusia, demikian dilaporkan oleh Interfax.
Infografis Sistem Pertahanan Rudal Rusia
“Kami memperingatkan bahwa segala tindakan yang berpotensi membahayakan bagi kami akan kami hancurkan,” ancam Kepala Operasional Utama Direktorat Staf Umum Rusia Letnan Jenderal Sergey Rudskoy.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan