Kepala perusahaan BrahMos Aerospace, Sudhir Mishra mengatakan bahwa
sebuah rudal jelajah supersonik BrahMos akan diuji dari jet temput
Su-30MKI (nama NATO: Flanker-H) untuk pertama kalinya di paruh kedua
tahun 2016.
Menurut Mishra, sekitar tiga atau empat varietas rudal akan diluncurkan untuk pertama kalinya, untuk menguji integrasi. Setelah ini, dummy dan tes teknologi akan dilakukan sebelum menguji rudal yang sebenarnya di darat dan laut.
“Kami harus bisa mencapai tahap itu di bagian kedua dari 2016 … Hari BrahMos adalah berhasil menguji-tembak dari Su-30MKI, komunitas aeronautika seluruh dunia akan menghormat kami untuk mencapai tonggak yang sangat sulit di rudal dan teknologi aeronautika, “kata Mishra seperti dikutip dari Economic Times.
BrahMos, merupakan gabungan kata Brahmaputra dan Moskva, yaitu rudal supersonik jarak pendek, yang telah digunakan oleh Angkatan Laut India sejak tahun 2005. Rudal ini memiliki jangkauan 180 mil dan dapat membawa hulu ledak konvensional hingga 660 pound.
BrahMos Aerospace dibentuk oleh India’s Defense Research dan Development Organization and Russia’s NPO Mashinostroyenia. Lembaga tersebut menghasilkan sistem senjata dengan menggunakan teknologi Rusia dan India.
Menurut Mishra, sekitar tiga atau empat varietas rudal akan diluncurkan untuk pertama kalinya, untuk menguji integrasi. Setelah ini, dummy dan tes teknologi akan dilakukan sebelum menguji rudal yang sebenarnya di darat dan laut.
“Kami harus bisa mencapai tahap itu di bagian kedua dari 2016 … Hari BrahMos adalah berhasil menguji-tembak dari Su-30MKI, komunitas aeronautika seluruh dunia akan menghormat kami untuk mencapai tonggak yang sangat sulit di rudal dan teknologi aeronautika, “kata Mishra seperti dikutip dari Economic Times.
BrahMos, merupakan gabungan kata Brahmaputra dan Moskva, yaitu rudal supersonik jarak pendek, yang telah digunakan oleh Angkatan Laut India sejak tahun 2005. Rudal ini memiliki jangkauan 180 mil dan dapat membawa hulu ledak konvensional hingga 660 pound.
BrahMos Aerospace dibentuk oleh India’s Defense Research dan Development Organization and Russia’s NPO Mashinostroyenia. Lembaga tersebut menghasilkan sistem senjata dengan menggunakan teknologi Rusia dan India.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan