Berikut ini adalah Resep Tradisional 35 Ragam Tanaman Obat :
Nama latin : Orthosiphon stamineus BenthNama daerah : Kumis ucing ; Brengos kucing ; Songot koceng ; Remujung ; Sesaseyan .

Habitat : Tumbuh liar diladang , di tepi sungai dan di tempat - tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl , ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias .
Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh bagian tumbuhan .
Kandungan kimia : Genkosid orthosifonin ; Zat lemak ; Minyak atsiri ; Minyak lemak ; Saponin ; Sapofonin ; Garam kalium .
Khasiat : Anti inflamasi; Diuretik
Resep tradisional : Susah kencing ; Daun kumis kucing segar 1/4 genggam ; Air 1 gelas , Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas , Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas .
Kencing manis ; Daun kumis kucing 20 helai ; Daun sambiloto 20 helai ; Air 110 ml , Dibuat infus , Diminum 1 kali sehari ; 100 ml .
Sakit pinggang ; Daun kumis kucing segar 1 genggam ; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2 ; Air 110 ml , Dibuat infus , Diminum 1 kali sehari 100 ml .
Familia : euphorbiaceae.
Uraian : Kucing - kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan , lapangan rumput , maupun di lereng gunung . Herba semusim , tegak , tinggi 30 - 50 cm , bercabang dengan garis memanjang kasar , berambut halus . Daun tunggal , bertangkai panjang , letak tersebar .
Nama Asing Tie xian ( C ) , copperleaf herb ( I ) .
Nama Simplesia Acalyphae Herba ( herba kucing - kucingan ) .

Pemanfaatan :
Indikasi ; Herba ini digunakan untuk pengobatan :
Cara Pemakaian ; Untuk obat yang diminum , rebus 9 - 15 g herba kering atau 30 - 60 g herba segar, Setelah dingin , saring dan air saringannya diminum .
Untuk pemakaian luar , giling herba segar sampai halus , lalu bubuhkan ke tempat yang sakit , seperti bisul , koreng , luka berdarah , eksim , radang kulit ( dermatitis ) , atau gigitan ular .
Cara lain , rebus satu tumbuhan kucing - kucingan seutuhnya . Selanjutnya , gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng .
Contoh Pemakaian Dimasyarakat ;
Disentri amuba , disentri basiler , diare , dan penyakit dengan pendarahan ;
Rebus seluruh bagian tumbuhan kucing - kucingan yang sudah kering sebanyak 30 - 60 g dalam 3 gelas air sampai aimya tersisa 1 gelas . Setelah dingin , saring clan air saringannya dibagi dua ( sama banyak )
Luka berdarah , koreng , bisul , radang kulit , gigitan ular ; Cuci 1 tanaman herba segar . Tambahkan 1 sendok teh gula pasir , lalu giling sampai halus . Bubuhkan ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit .
Dermatitis ;ksim , koreng ; Cuci 1 tanaman herba segar , lalu potong - potong seperlunya . Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidih ( selama 15 menit ) . Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang sakit selagi hangat .
Sembelit ; Cuci 1 tumbuhan segar ( berikut akarnya ) , lalu potong - potong seperlunya . Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih ( selama 15 merit ) . Setelah dingin , saring dan minum sekaligus . Lakukan pada malam hari .
daunnya mengandung minyak asiri .
Komposisi : Daun , batang , dan akar mengandung saponin dan tanin . Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak Asiri .
Deskripsi tanaman : Tanaman perdu, tinggi 5 - 10 meter . batang berkayu , bulat , kulit kayu licin , mengelupas , bercabang , warna cokelat kehijauan . Daun tunggal , bulat telur , ujung tumpul , pangkal membulat , tepi rata , panjang 6 - 14 cm , lebar 3 - 6 cm , pertulangan menyirip , warna hijau kekuningan . Bunga tunggal di ketiak daun , mahkota bulat telur , panjang 1,5 cm , warna putih kekuningan . Buah buni , bulat telur , warna putih kekuningan .

Bagian tanaman yang digunakan : Daun ; Buah
Kandungan kimia :Zat samak ; Minyak atsiri ; Tri terpinoid ; Leukosianidin ; Kuersetin ; Asam arjunalot ; Resin ; Minyak lemak
Nama simplesia : Psidii Folium

Habitat : Tumbuh di ladang dan di hutan , terutama di hutan jati . Banyak juga ditanam di perkarangan . dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl .
Khasiat : Kholagog ; Stomakik; Antispasmodik ; Anti inflamasi ; Anti bakteria ; Kholeretik .
Resep tradisional :
Uraian : Kunci pepet atau kunir putih sering disebut " kunyit putih " atau "Curcuma alba " , sebutan nama latin yang salah . Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot . Kunci pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa tempat di bagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 m dpl . Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional , kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional . Ada dua fase tumbuh kunci pepet .
Yang pertama ; disebut fase vegetatif , yaitu pertumbuhan normal seperti biasa dengan daun dan batang semu ;
Yang kedua ; yaitu fase generatif . Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja . Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl . Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa . Selain itu , juga ditemukan di India , Srilangka , dan Malaysia . Terna tahunan dengan tinggi 30 - 70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya . Daun tunggal , helaian daun berbentuk lanset , panjang 20 - 30 cm , lebar 7,5 - 10 cm , ujung runcing , pangkal berpelepah , tepi rata , warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat . Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek . Bunga bisa tumbuh menggerombol , sering mekar beberapa kuntum sekaligus , warnanya ungu muda kemerahan . Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar , yaitu seukuran telur puyuh . Dari rimpang induk keluar akar - akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk . Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat , berserat halus , dan rasanya pahit . Jika telah keluar bunga , menandakan rimpang siap di panen . Umbi muda bisa dijadikan lalap . Perbanyakan dengan rimpang .
Nama Lokal : nama Daerah Jawa : kunci pepet , temu rapet , ardong ( Jawa ) , kunir putih ( Sunda ) .Madura : konce pet . Melayu : temu putri , t. rapet.
Nama Asing - Nama Simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma ( kunci pepet ) .Penyakit Yang Dapat Diobati : Rimpang rasanya pahit , sifatnya sejuk . Berkhasiat antiradang , peluruh kentut ( karminatif ) , dan mempercepat penyembuhan luka .

Pemanfaatan :
Bagian yang digunakan ; Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya .
Indikasi ; Rimpang digunakan untuk mengatasi : gangguan pencernaan , sakit perut , perut mulas , dan bengkak karena memar , keseleo .
Cara Pemakaian ; Untuk pemakaian luar , gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar , keseleo , dan bisul yang sulit pecah . Setelah digiling halus menjadi serbuk , rimpang induk yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak .
Contoh Pemakaian Dimasyarakat ; Bengkak , memar , bisul Cuci bersih rimpang induk kunci pepet yang segar , lalu tumbuk sampai halus . Jika menggunakan rimpang kering , tambahkan sedikit air . Tempelkan hasilnya pada bagian tubuh yang memar atau bengkak , lalu balut . Mengeluarkan angin dari perut Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu sendok teh dengan secangkir air panas , lalu tutup . Setelah dingin , minum beningannya .
Komposisi :
Nama latin : Alternanthera sessilis ( L )
Nama daerah : Daun rusa ; Kremak ; Sayur udang ; Jukuk demah ; Kremek ; Kremi ; Matean
Deskripsi tanaman : Semak , merambat , batang masif , beruas - ruas , warna hijau kekuningan . Daun majemuk berhadapn , bentuk lonjong , ujung dan pangkal runcing , warna hijau . Perbungaan bentuk bulir , diketiak daun dan diujung batang, mahkota bunga berwarna putih kehijauan . Buah kotak , warna cokelat , biji bulat , hitam .

Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh bagian tumbuhan .
Kandungan kimia : Zat lendir ; Kalium oksalat .
Khasiat : Anti inflamasi ; Diuretik ; Galaktagog ; Kholagog ; Antipruritik .
Nama simplesia : Alternantherae sessilidis Herba
Resep tradisional : Peradangan perut : Herba kremah 3 pucuk ; Air 110 ml , Diseduh , Diminum 3 kali sehari ; tiap minum 100 ml .
Daerah Asing : Comfrey, knit bone, K’ang fu li (Cina)

Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan anakan . Pemeliharaan mudah , perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar .
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya ;
Tekanan Darah Tinggi : Daun segar 4 lembar dilalap , setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci . untuk 2 kali atau daun segar 4 lembar di juice , sarinva diminum . untuk 2 kali . atau
Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas . minum airnya 2 kali sehari .
Diabetes / Kencing Manis : Daun segar 4 lembar dilalap , setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci . untuk 2 kali , Daun segar 4 lembar di juice , sarinya diminum , untuk 2 kali . atau ,
Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas , minum airnya 2 kali sehari .
Kolesterol Tinggi : Daun segar 4 lembar dilalap , setelah dilemaskan dengan gamin dan dicuci . untuk 2 kali , Daun segar 4 lembar di juice , sarinya diminum , untuk 2 kali , atau , Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas . minum airnya 2 kali sehari .
Leukimia ( RENDAH HB ) : Daun segar 4 lembar dilalap , setelah dilemaskandengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice , sarinya diminum , untuk 2 kali , atau , Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas , minum airnya 2 kali sehari .
Pneomunia, Asthma , Gangguan Pencernakan Batu Ginjal / Kencing Darah , Gangguan Empedu . Tumor dan Kanker , Ambeien dan Pruritus Anilinu Diare, Anemi , Patah Tulang , Luka / Alergi Kulit Kemandulan Pada Wanita , Rematik , Pegel Linu : Daun segar 4 lembar dilalap , setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice , sarinya diminum , untuk 2 kali atau Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas , minum airnya 2 kali sehari .
Nama latin : Cola Sp
Nama daerah : Kola ; Khole ; Kolaan .

Kandungan kimia : Alkaloid kafenia ; Teobromina ; Teofilina ; Kolanina ; Kolatanin ; Kola ; Katekol ; Kolatin ; Kolatein ; Merah kola ; Minyak lemak ; Zat pati ; Gula
Khasiat : Stimulan ; Antidepresif ; Diuretik ; Kardiotonik
Resep tradisional :
Penyegar badan dan Migrain : Biji kola 5 g ; Buah cabai jawa 3 g ; Rimpang lempuyang 3 g ; Air 110 ml , Dibuat infus , Diminum 1 kali sehari 100 ml .
( Valeriana officinalis L.)
Famili : Valerianaceae.
Daerah : Jawa : valerian , Sunda : kisaat
Asing :

Budi daya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan anakan. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya ;
Keputihan ; Daun setengah genggam di rebus dengan 4 gelas air menjadi 2 gelas, saring, minum 2 kali seari.
Gelisah : Akar sedikit di tumbuk, tambahkan air minum saring, minum .
Nama ilmiah : Isotoma longiflora Presl .
Nama daerah : ki tolod, daun tolod ( Sunda ) ; sangkobak, kendali ( Jawa ) .
Nama asing : ster van bethlehem .
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis : Ki tolod mengandung getah beracun . Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tolod di antaranya senyawa alkaloid , yaitu lobelin , lobelamin , dan isotomin .

Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya ;
2. Luka ; Cuci bersih daun ki tolod secukupnya , lalu tumbuk sampai halus . Tempelkan hasil tumbukan pada luka , lalu balut dengan kain bersih . Balutan harus diganti dua sampai tiga kali sehari .
4. Obat mata ; Rebus dengan api kecil 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1-2 gelas . Air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari .
( Cassia tora Linn ) Sinonim :
Cassia foetida , Salisb . Cassia obtusifolia , Linn . Cassia tagera , Lamk .
Familia : Caesalpiniaceae ( Leguminosae )

Uraian : Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 1 m . Tumbuh liar di pinggir kota , daerah tepi sungai , semak belukar dan kadang - kadang ditanam sebagai tanaman hias . Batangnya lurus , pangkal batang berkayu , banyak bercabang , daerah ujung batang berambut jarang . Daun letak berseling , berupa daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang , panjang 2 - 3 cm , lebar 1 1/2 - 3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip , warna hijau , permukaan bawah daun berambut halus . Bunganya banyak berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh pada ketiak daun . Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20 - 30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning mengkilat . Tanaman perdu ini berasal dari Amerika tropik dan menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran rendah sampai 800 m di atas permukaan laut .
Nama Lokal : Ketepeng sapi , ketepeng cilik ( jawa ) , pepo ( Timor ) ; Ketepeng lentik ( Sunda ) ; Jue ming zi ( China ) .
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bagian yang di pakai : Biji , dikeringkan .
Kegunaan :
2. Tekanan darah tinggi.
3. Hepatitis , cirrhosis , ascites ( Perut busung air ) .
4. Sulit buang air besar ( habitual constipation ) .
Pemakaian : 5 - 15 gram direbus , minum atau dijadikan bubuk untuk pemakaian luar .
Cara pemakaian : 1. Tekanan darah tinggi : 15 gram biji digongseng ( goreng tanpa minyak ) sampai kuning , kemudian digiling sampai terasa kesat , ditambah gula secukupnya , seduh dengan air panas atau direbus , minum sebagai pengganti teh . 2 . Radang mata : Bubuk / serbuk ditambah teh secukupnya , tempelkan pada kedua pelipis ( Pada kedua titik akupunktur Tay Yang / istimewa ) . 3 . Cacingan pada anak : 9 gram bubuk + 1 pasang hati ayam , dilumatkan dan ditambah sedikit arak putih , diaduk menjadi lempengan , kukus , makan .
Komposisi :
Sifat kimiawi dan Efek Farmakologis : Terasa manit pahit dan asin , agak dingin . Pengobatan radang mata , peluruh air seni , melancarkan buang air besar . Herba ini masuk meridian liver ( Purifies = membersihkan ) dan meridian ginjal ( Supports = menguatkan ) .
Kandungan Kimia : Biji segar mengandung chryzophanol , emodin , aloe - emodin , rhein , physcion , obtusin , aurantio - obtusin , rubrobusarin , torachryson , toralactone , vit . A .

Nama simplesia : Terminaliae Semen .
Resep tradisional : Pelancar ASI dan Pencahar :
Biji ketapang ( serbuk ) 3 biji ; Tepung garut 2 sendok makan ; Gula aren secukupnya ; Air secukupnya , Dibubur , Dimakan seperti makan bubur ; di samping untuk melancarkan ASI ; dapat juga untuk pencahar ringan .

Kandungan kimia ; Tannin ; Kalsium oksalat ; Saponin ; Lemak ; Glukosida ; Damar .
Khasiat : Diuretik ; Antipiretik .Nama simplesia ; Bixi Folium .
Resep tradisional :
Masuk angin :Daun kesumba 15g ; Gula jawa 30 g; Air 500 ml , Direbus selama mendidih selama 15 menit , Diminum pagi dan sore .
Nama latin : Murraya paniculata ( L .) JACK Nama daerah : Kamuning ; Kamuri ; Kamoni ; Kamone ; Kemuning ; Kajeri .
Deskripsi tanaman : Tanaman berupa pohon , tinggi 3 - 7 m . Batang berkayu , beralur , warna kecokelatan kotor . Daun majemuk , anak daun 4 - 7 , permukaan licin , bentuk corong , ujung dan pangkal runcing , tepi rata , pertulangan menyirip , warna hijau. Bunga majemuk , bentuk tandan , panjang mahkota 6 - 27 mm , lebar 4 - 10 mm , warna putih. Buah buni , diameter lebih kurang 1 cm , buah muda berwarna hijau setelah tua merah.

Habitat : Tumbuh liar di ladang pada daerah lembab dengan cahaya cukup di dataran dari 950 m dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Daun
Kandungan kimia: Glukosida murayin ; Minyak atsiri; Kadinena
Khasiat: Analgesik ; Diuretik ; Stomakik .
Nama simplesia : Murrayae Folium
Resep tradisional :
Haid tidak teratur : Daun kemuning 3 g ; Daun pacar kuku 3 g ; Rimpang temu lawak 4 g ; Air 110 ml , Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml .
Menguruskan badan : Daun kemuning 1 genggam ; Daun pace 1 genggam ; Bangle 1/2 jari kelingking ; Air secukupnya , Dipipis , Diulang selama 7 hari ; untuk pemeliharaan diminum 2 kali seminggu ; tiap kali minum 1/4 cangkir .
Keputihan : Daun kemuning 3 g ; Daun pacar kuku 3 g ; Herba tapak liman 2 g ; Rimpang temu kunci 2 g ; Air 110 ml , Dibuat infus , Diminum 1 kali sehari 100 ml .
( Clitoria ternatea L , ) Klasifikasi ; Kembang Telang biasa disebut Clitoria ternatea L , termasuk famili tumbuhan Papilionaceae . Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Bunga biru , Kembang teleng , bunga talang atau bisi .

Sifat Kimiawi ; Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Saponin , flavonoid , alkoloid , ca-oksalat dan sulfur , khusus daunnya : kaemferol 3-glucoside serta triterpenoid . bunganya mengandung delphinidin 3.3′.5′ serta triglucoside , fenol , dan akarnya beracun .
Akar : Toksik ( beracun ) , laxative ( pencahar ) , diuretik , perangsang muntah , pembersih darah Daun : Mempercepat pematangan bisul .
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya .
1 . Abses , bisul :
- Minum air godokan kembang telang putih untuk pencuci darah .
- Setengah genggam daun kembang telang dicuci bersih lalu digiling halus dan tambahkan garam secukupnya untuk ditaruh di bisul .
2 . Radang mata merah : Rendam bungaberwarna biru sampai airnya biru dan gunakan sebagai pencuci mata .
3 . Busung perut : pembesaran organ perut , Ekstrak akar 5 - 10 gram dalam alkohol .
4 . Sakit Telinga : Daun dicuci bersih lalu dilumatkan , air perasannya ditambah garam , hangat - hangat dioleskan kesekitar telinga yang sakit .
7 . Iritasi kandung kemih dan saluran kencing : aturannya sama dengan no 6 .

Budi Daya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan umbi atau anakan ( bisa juga biji ) . Pemeliharaan mudah , perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup , menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar .
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya .
Gangguan Fungsi Hati Terutama Untuk Gejala Hepatitis / tahap Awal : 10 gram tanaman di rebus , kemudian di minum .
( Clerodendrum calamitosum L )
Famili : Verbenaceae
Daerah : Melayu : kayu gambir , Sunda : kembang bugang
Asing :
Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia , yang sudah diketahui antara lain saponin , flavonoida , polifenol , alkaloid dan kalium .

Budi Daya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji atau stek batang . Pemeliharaan mudah , perlu cukup air dgn cara penyiraman yg cukup , menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar .
Demam : Daun segar 10 g di cuci lalu di rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit . Setelah dingin di saring , minum sekaligus .
Kencing Nanah : Daun kembang bugang 6 lembar , daun pegagan 10 lembar , daun picisan 20 lembar , daun jintan 25 lembar , daun meniran 12 sirip , daun murbei 9 lembardaun sendok 8 lembar , daun kumis kucing 50 lembar , daun bengang 8 lembar , gula enau 3 jari , dicuci dan di potong ‑ potong seperlunya . Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas . Setelah dingin disaring , lalu diminum . Sehari 3 x 3/4 gelas .
Nama latin : Ocimum basilicum L
Nama daerah : Kemangi ; Kemangen ; Surawung
Deskripsi tanaman : Tanaman semak yang tegak dengan bau khas , tinggi mencapai 1,5 meter . Bunganya berbibir berbentuk bulir warna putih dan merah muda . Bijinya bila kena air menggelembung seperti agar-agar/puding .

Habitat : Tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1300 m dpl.
Bagian tanaman yang digunakan : Daun
Kandungan kimia : Eugenol ; Sineol ; Metilkhavikol ; Protein ; Kalsium
Resep tradisional : Perut kembung, Daun kemangi secukupnya , Dicuci bersih , Dimakan sebagai lalapan .
Nama latin : Moringa oliefera Lamk
Nama daerah : Kilor ; Celor ; Kerol ; Kelo ; Keloro
Deskripsi tanaman : Tanaman berupa pohon yang tingginya lebih kurang 8 meter . Batang berkayu , bulat , bercabang , berbintik hitam , warna putih kotor . Daun majemuk , panjang 20-60 cm , anak daun bulat telur , tepi rata , ujung berlekuk , tulang menyirip ganjil , warna hijau . Bunga majemuk , bentuk malai , letak di ketiak daun , panjang 10-30 cm , mahkota warna putih . Buah polong , panjang 20-45cm , berisi 15-25 biji , warna cokelat kehitaman .

Habitat : Tumbuh liar di ladang pada daerah cukup air , dengan cahaya matahari penuh pada ketinggian 300-900 m dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Akar
Kandungan kimia : Pterigospermin ; minyak atsiri ; Alkaloid moringin ; Moringinin ; Minyak lemak
Nama simplesia : Moringae Radix .
Kulit akar kelor secukupnya ; Masoyi secukupnya ; Kuncup cengkih secukupnya ; Akar pepaya ; Air secukupnya , Dipipis hingga berbentuk pasta , Dioleskan pada bagian yang bengkak .
Sakit kepala dan Rematik : Akar kelor secukupnya ; Air sedikit , Dipipis hingga berbentuk pasta , Dioleskan pada pelipis dan di belakang telinga . Pada penderita rematik , pasta tersebut dioleskan pada bagian yang terasa nyeri ; Diborehkan 3 kali sehari .
Coleus amboinicus Lour )
Famili : Araceae
Daerah : bira kecil , daun panta susu , ki babi , trenggiling mentik , ileus , kalamoyang Asing : Rodent tuber .

Sifat Kimiawi : Belum banyak diketahui atau tidak dipublikasikan .
Efek Farmakologis : Hasil penelitian menunjukkan Membunuh / menghambat pertumbuhan sel kanker . Menghilangkan efek buruk chemoterapi Bersifat antivirus dan anti bakteri .
Bagian tanaman yang digunakan : Umbi dan seluruh tanaman , daun sampai akar , yang terbaik digunakan segar dalam bentuk juice ( sari tanaman ) dan langsung diminum sesudah diolah .
*** LIHAT PERINGATAN ***
Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan umbi . Pemeliharaan mudah , perlu cukup air dg cara penyiraman yang cukup , menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar .
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya .
Koreng : Umbi secukupnya di tumbuk halus , tempelkan ke tempat sakit .
Frambusia : Umbi secukupnya di tumbuk halus , tempelkan ke tempat sakit ,
Menetralisir Racun Narkoba : Umbi sebesar ujung jari di cuci bersih dengan air matang , dikeprek dan di telan. Lakukan beberapa kali sehari .
( Cara penggunaan ini berdasarkan informasi lisan dari seorang pemakai ) .
KANKER : PAYUDARA , PARU-2 , USUS BESAR , RECTUM , LIVER , PROSTAT , GINJAL , LEHER RAHIM , TENGGOROKAN , TULANG , OTAK , LIMPA , LEUKEMIA , EMPEDU DAN PANKREAS .
Tanaman lengkap 3 batang ( 50 gr ) di rendam setengah jam , di cuci , ditumbuk halus , peras dengan kain , tambahkan 1/2 sendok madu , campur , minum . Lakukan 3 kali sehari . Air perasan harus segera diminum , tidak boleh disimpan .
1. WANITA HAMIL DILARANG MINUM TANAMAN OBAT INI .
2. TANAMAN DIHALUSKAN DENGAN CARA DITUMBUK TIDAK BOLEH DIBLENDER .
3. BILAMANA TANGAN GATAL AKIBAT TERKENA BUBUK INI , CUCILAH DENGAN AIR GULA .
4. HINDARKAN MATA DARI TUMBUKAN BAHAN INI .
5. AIR SARI KELADI TIKUS , HARUS DIMINUM SEGERA , TIDAK BOLEH DISIMPAN .
6. TANAMAN KELADI TIKUS MUDAH BUSUK BILA BASAH , JADI HARUS DISIMPAN DIKULKAS , DENGAN CARA , TANAMAN DIBUNGKUS DENGAN KERTAS DULU , DIMASUKKAN KEDALAM PLASTIK , SIMPAN DI KULKAS .
7. MINUM RAMUAN KELADI TIKUS SAAT PERUT KOSONG , SEKURANG - KURANGNYA SEJAM SEBELUMNYA .
8. PASIEN YANG BARU OPERASI , TUNGGU 2 MINGGU BARU BOLEH MINUM RAMUAN INI .
9. PENGARUH MINUM RAMUAN INI , 2 HARI PERTAMA MUAL , SEDIKIT DIARE , TINJA BERWARNA , HITAM DAN BADAN LESU .
10. KADANG PASIEN MUAL DAN MUNTAH SETELAH LAMA MINUM RAMUAN INI , HENTIKAN PEMAKAIAN SAMPAI GEJALA HILANG BARU MINUM LAGI ATAU DOSIS DIKURANGI .
Nama latin : Reulla napifera Zoll Mor
Nama daerah : Daun picah beling ; Keci beling ; Enyoh kelo .

Deskripsi tanaman : Tanaman semak , tinggi 1-2 meter . Batang beruas , bula , berbulu kasar , percabangan monopodial , warna hijau . Daun tunggal , berhadapan , bentuk lanset atau lonjong , tepi beringgit , ujung dan pangkal runcing , [anjang 9-18 cm , lebar 3-8 cm , bertangkai pendek , pertulangan menyirip , warna hijau . Bunga majemuk , bentuk bulir , mahkotabentuk corong , berambut , warna ungu . Buah bulat , warna coklat .
Habitat : Tumbuh liar di ladang pada daerah ternaungi di ketinggian 1-750 m dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Daun
Kandungan kimia : Garam alkali ; Asam silikat ; Karbonat ; Triterpena
Khasiat : Diuretik
Resep tradisional :
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya .
Daun Keji beling 1 gram ; daun tembuyung 10 gram ; Air 100 ml , Dibuat infus ; diseduh ; dipipis , Diminum 1 kali sehari 100 ml ; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
Sembelit : Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar , cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas . Setelah dingin disaring lalu diminum .
Wasir : Daun segar 20 ‑ 50 gram , di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas , dinginkan , saring . Minum 3 kali 1 gelas per hari .

Deskripsi tanaman : Tanaman perdu batang berkayu , bentuk batang bengkok tinggi dapat mencapai 1,5 m . Percabangan membentang lebar dan biasanya ke arah satu sisi saja . Daun berhadapan , bentuk bulat bercangap . Bunganya berwarna ungu atau putih berbentuk terompet . Buahnya kotak bulat berduri , bijinya banyak berwarna coklat bulat pipih .
Habitat : Tumbuh liar di hutan dan di pekarangan .
Bagian tanaman yang digunakan : Bunga ; Daun ; Buah .
Kandungan kimia : Alkaloid ( skopolamina , hiosiamina , atropina ) ; Flavonoid .
Khasiat : Spasmolitik ; Antitusif ; Analgesik .
Kuping kopok : Buah kecubung 1 buah ; Minyak jaitun/kelapa secukupnya , Buah kecubung dikeluarkan isinya lalu dipipis halus dan dicampur dengan minyak tadi lalu dimasukkan kembali pada kelontongannya lalu dipanasi sebentar hingga minyaknya panas ; lalu diperas dengan kain , Minyak yang keluar kita gunakan untuk menetesi kuping yang sakit .
Reumatik : Daun kecubung segar 14 helai ; Minyak kelapa 10 sendok makan , Daun kecubung dirajang dan dijemur kemudian ditambah minyak kelapa , simpan campuran tersebut selama 3 hari . Peras dan pisahkan minyaknya kemudian dihangatkan , Gosokkan pada bagian yang nyeri ; bila perlu ; tambahkan sedikit minyak kayu putih
Terkilir : Daun kecubung 14 helai; Sereh (dicacah halus)2 buah; Minyak kelapa 2 gelas, Campuran dididihkan lalu disimpan semalam di tempat tertutup. Campuran dipisahkan; minyaknya dihangatkan, Gosokkan pada bagian yang nyeri .
( Brugmansia suaveolens [ H. et B.] B. et P )
Sinonim : Pseudodatura suaveolens van Zijp , Datura suaveolens H . B .
Familia : solanaceae .

Nama Lokal : Nama Daerah Jawa : kucubung ( Sunda ) , kecubung , semprong ( Bali ) .
Penyakit Yang Dapat Diobatiserta Sifat dan Khasiat ;
Bunga kecubung gunung beracun , berkhasiat antiasmatik , dan penghilang nyeri ( analgesik )
Efek Farmakologis Dan Hasil Penelitian ; Ternyata , pemberian kecubung gunung dosis tinggi pada tikus jantan dapat menyebabkan perilaku abnormal berupa hiperaktivitas ( Nurhayati Harun , Jurusan Farmasi FMIPA , Unair , 1990 ) .
Pemanfaatan :
Contoh Pemakaian di Masyarakat ;
Sesak napas ; Gulung bunga kering , lalu bakar bagian ujung . Selanjutnya , isap dalam-dalam , seperti mengisap rokok .
Catatan : Jauhkan dari jangkauan anak-anak .
Komposisi : Alkaloid skopolamin , saponin , glikosida flavonoida , dan polifenol . Zat aktif ini bisa menimbulkan halusinasi.

Bagian tanaman yang digunakan : Buah ; Akar ; Kulit kayu
Kandungan kimia : Pigmen kloroplas ; Pitosterol ; Saponin ; Gula ; Flobatanin ; Asam hidroksikarboksilat
Khasiat : Stomakik ; Antipiretik .
Resep tradisional :
Deskripsi tanaman : Semak menjalar , batang membelit , berkayu, berambut , cokelat . Daun tunggaal , lanset , berhadapan , pangkal dan daun meruncing , daun muda berwarna hijau kemerahan setelah tua berwarna hijau . Perbungaan bentuk malai , mahkota bentuk corong , warna putih . Buah polong . Biji bulat , warna cokelat kehitaman .

Habitat : Tumbuh liar di hutan pada dataran rendah samapai 1200 dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Kulit kayu
Kandungan kimia : Tanin ; Asam protokatekol
Khasiat : Stomakik ; Antipiretik ; Desinfektan .
Nama simplesia : Parameriae Cortex
Resep tradisional :
Keputihan : Kayu rapat 1 jari tangan ; Kayu Mesoyi 1 jari tangan ; Majakan 1/2 butir ; Rimpang kunci pepet 2 buah ; Kemukus 6 butir ; Cengkih 2 buah ; Jahe Sukun 1 buah ; Jintan Putih 5 butir ; Air 110 ml , Direbus , Diminum 1 kali sehari 100 ml .
Nama latin : Melaleuca leucadendra L .Nama daerah : Kayu gelam ; Gelam ; Ghelam ; Waru gelang ; Ilano .

Habitat : Tumbuh di daerah berawa - rawa bahkan dalam air , dataran rendah ataupun di pegunungan
Bagian tanaman : Daun ; Minyak dari daun ; Buah .
Kandungan kimia : Minyak atsiri ( Kayuputol , terpineol ) ; Tanin .
Khasiat : Diaforetik ; Analgesik ; Desinfektan ; Ekspektoran ; Antispasmodik .
Nama simplesia : Melaleucae leucadendrae Folium , Oleum Malaleucae leucadendrae aethereum
Nyeri sendi : Akar pepaya 10 potong ; Garam 1 sendok makan ; Minyak kayu putih 2 sendok makan , Masukkan ramuan tersebut dalam botol sirup , tambahkan arak atau alkohol , tutup rapat . Botol tersebut dijemur di sinar matahari selama 10 hari .
Cinnamomum cassia Presl ) Famili : Lauraceae
Daerah : Asing : Chinesse Cinnamomum , Rou gui (Cina )
Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia , yang sudah diketahui antara lain Kulit Kayu : Cinnamic aldehyde , cinnamyl acetate , cinnzcylanol cinnzcylanine . phenypropyl acetate , tanin , saffrol . Buah mentah : Cinnamic aldehyde . cournarin , traps‑cinnamic acids , beta sitosterol , Choline , protoca - techuric acid , syringe acid .

Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Kulit kayu : Pedas . manis . panas . Sedikit beracun ( toksik ) . Masuk meridian ginjal , limpa dan kandung kemih . Menguatkan “Yang” , menghangatkan limpa dap ginjal , melancarkan peredaran darah , menghilangkan sakit , menambah napsu makan ( stomakik ) peluruh kentut ( karminatif ) . Ranting muda : Pedas . manis . hangat . Masuk merindian kandung kemih . jantung dan paru ‑paru , Peluruh keringat ( diaforetik ) mengendurkan otot ( muscle relaxant ) , menghangatkan dan melancar - kan sirkulasi di meridian , melancarkan pernapasan .
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya .
DEMAM , FLU KARENA ANGIN DINGIN , BATUK SESAK BENGKAK MENAHAN CAIRAN , BENGKAK KARENA JANTUNG DAN GINJAL . SAKIT OTOT ( RHEUMATISM ) , NYERI HAID , TIDAK DATANG HAID . EPILEPSI : Bubuk ranting muda 1,5 ‑ 6 g digodok atau digiling menjadi bubuk , diseduh dengan air hangatMinum .
Kontra Indikasi ; Sedikit beracun dan wanita hamil , penderita demam , Yin lemah , Yang kuat , penyakit pendarahan , dilarang minum .
Nama latin : Cynamomum aromaticum Nees

meruncing dan lokos ( licin dan mengkilap ) , dan berwarna merah pada waktu masih muda , dan berubah menjadi hijau tua di permukaan atas dan pucat keabu - abuan di bagian bawah . Bunga kecil , tidak menarik , berbentuk lonceng dengan bau yang tidak enak , dan tumbuh dalam ketiak daun dan dipucuk - pucuk ranting , warnanya putih kekuning-kuningan , dan berbunga pada bulan Juli hingga September . Buah buni memanjang berwarna merah coklat .
Habitat : Tumbuh liar di ladang dan hutan pada dataran 1-1200 m dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Kulit kayu .
Kandungan kimia : Minyak atsiri ; Tanin ; Damar ; lendir . .
Khasiat : Analgesik ; Stomakik ; Aromatik
Nama simplesia : Cinnamomi aromatici Cortex
Resep tradisional :
Mencret ; Kayu manis ( Padang ) 3 g ; Buah kayu ules 2 g ; Rasuk angin 2 g ; Rimpang kencur segar 8 g ; Ketumbar 3 g ; Jintan hitam 2 g ; Mungsi 2 g ; Rimpang lempuyang 10 g ; Pulosari 2 g ; Buah adas 2 g ; Biji kedaung 4 butir ; Air sedikit , Dipipis hingga menjadi pasta , Ditapalkan di seluruh bagian perut ; dan pakailah gurita .
Nama latin : Sauropus androgynus L. Merr

Bagian tanaman yang digunakan : Daun ; Akar
Kandungan kimia : Zat protein ; Lemak ; Kalsium ; Posfor ; Besi ; Vitamin A ; Vitamin B1 ; Vitamin C
Khasiat : Antipiretik ; Laktagog .
Nama simplesia : Sauropi Folium .Resep tradisional :
Famili : Caesalpiniaceae

Efek Farmakologis : Rasa pahit , dingin , agak beracun . Pengobatan radang mata , perangsang nafsu makan . pencahar ( laxans ) , anti radang .
Bagian tanaman yang digunakan : Daun , biji , batang dan akar dikeringkan dibawah sinar matahari .
Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji . Pemeliharaan mudah , perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup , menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar .
Sakit Kepala Ber Ulang - ulang : Daun 30 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas , dinginkan . Saring, minum 2 kali 1 gelas .
Digigit Ular : Segenggam daun segdiperas , airnya diminum dan ampasnya dibubuhi pada luka gigitan .
Batuk , Sesak Napas , Radang Paru - Paru : Tanaman kering 10 ‑ 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas . Dinginkan saring , minum 2 kali 1 gelas .
Keputihan ( Flouralbus ) : Daun muda yang dikukus sebagai lalap berkhasiat terhadap keputihan
Nama latin : Amamum campactum soland
Famili : Zingiberaceae Daerah : Bali : Kapolagha , Jawa : Kapulaga , Madura : Kapulaga , Sunda : Palago , Minangkabau : Pelaga puwar Asing : Ronde Kardemon
Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l. minyak terbang ‑ sineol , terpineol dan alfaborneol , beta - kamper , protein , gula , lemak dan silikat .

Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman dan buah.
Ukuran :
Tumbuh - tumbuhan ini tumbuh berumbi akar dengan tinggi antara 2 - 3 m . Daunnya lonjong berujung runcing dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm . Bunganya ( simetris dua sisi , berwarna kemerah - merahan dan terbagi menjadi 3 bagian) dapat dibedakan menurut perbedaan jenis varietas setempat . Dari sana akan dihasilkan buah kotak berwarna putih yang harum sehingga bisa digunakan sebagai obat maupun bumbu . Kapulaga yang diperdagangkan terdiri atas kapsul kering , bersisi tiga , lonjong atau bundar , berwarna abu - bu coklat , yang terbagi atas tiga ruang , berisi padat dengan benih bersudut yang berwarna coklat . Biji - biji tersebut mempunyai rasa pedas , kamfer , berbau wangi , dan terasa dingin pada lidah jika dimamah . Buahnya berada dalam tandan berbentuk bulat kecil , kadang berbulu dan berwarna kuning kelabu . Kapulaga sabrang ( Elettaria cardamomum L ) Maton yang berasal dari lran lebih harum baunya . Jika terlalu banyak mengunakan kapulaga maka akan mengganggu kerja cairan lambung .
Kandungan & Manfaat :
1. Kejang Perut , Rematik : Semua bagian tumbuhan ini termasuk akarnya direbus selama lebih kurang lebih seperempat jam dengan disaring , airnya diminum . 2. Demam , Panas : Batang direbus selama lebih kurang seperempat jam kemudian disaring . airnya
4. Mencegah Mual : buah direbus dan dimakan .
5. Bau Badan : rimpang direbus secukupnya dan diminum airnya .
Sinonim : Aloe barbadensis , Mill. Aloe vulgaris , Lamk .
Familia : Liliaceae

Bagian tanaman yang digunakan : Daging daun
Khasiat : Anti inflamasi ; Laksatif ; Stomakik ; Ekspektoran.
1. Sakit kepala , pusing .
2. Sembelit ( Constipation ) .
3. Kejang pada anak , kurang gizi ( Malnutrition ) .
4. Batuk rejan ( Pertussis ) , muntah darah .
5. Kencing manis ( DM ) , wasir .
6. Peluruh . haid .
7. Penyubur rambut .
Pemakaian : Daun.. 10 - 15 gram , bila berbentuk pil : 1,5 - 3 gram . Atau berupa bubuk ( tepung ) untuk pemakaian topikal .
Pemakaian Luar : Daun dipakai untuk koreng , eczema , bisul , terbakar , tersiram air panas , sakit kepala ( sebagai pilis ) , caries dentis ( gigi berlubang ) , penyubur rambut .
a. Penyubur rambut : Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah , diambil bagian dalam
yang rupanya seperti agar - agar , digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore , kemudian dibungkus dengan kain , keesokan harinya
rambut dicuci . Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan .
c. Bisul : Daun dilumatkan ditambah sedikit garam , tempelkan pada bisulnya .
Sinonim :
Familia :

Efek Biologi dan Farmakologi : Ekstrak yang larut dalam , air dapat menurunkan tekanan darah hewan percobaan . Pada konsentrasi yang relatif besar dapat berefek pada penghambatan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa , Salmonella typhi dan Proteus vulgaris .' Penggunaan secara oral pada mencit selama 3 minggu dapat berfungsi sebagai antispennatogenesis . Pada aplikasi intragastrik berefek penghambatan elisitasi usus yang disebabkan oleh asetilkolin . Rebusan herba yang telah dibebaskan . dari endapan ( dengan penambahan alkohol ) dapat mengurangi derajat kematian mencit pada keadaan keracunan ( dengan Bungarus multiciizctus ) . Suatu ramuan yang terdiri dari herba Hedyotis diffusa , herba Prunellae dan Licorice ( 2:2:1 ) dapat memperbaiki gangguan fungsi hepar dan berefek koleretik pada anjing teranestesi . Rebusan tumbuhan jenis lain yaitu Hedyotis affinis dapat menyebabkan kontraksi uterus kelinci terisolasi .` Hasil penelitian tentang aktivitas sistem fagositosis , respons seluler dan respon humoral pada mencit , diketahui bahwa fraksi yang larut dalam air daun Hedyotis menyebabkan stimulasi respon imun humoral dan menekan sistem fagositosis ; sedangkan fraksi yang tidak larut dalam air tidak berpengaruh pada respon imun seluler , dan fraksi residu menyebabkan stimulasi . Efek yang tidak diinginkan Efek samping yang nyata atau reaksi alergi pada penggunaan lazimnya ( 30?60 gram ) , tidak diketahui . Pada penggunaan jangka panjang dengan dosis 30?45 gram / hari selama 30 dan 90 hari pada 2 kasus psoriasis tidak menunjukkan hasil yang abnormal pada sampel darah dan urin . Pada sedikit kasus dapat menyebabkan mulut kering setelah penggunaan selama 10 hari . Injeksi dosis tinggi dapat menyebabkan leukopeni . Penggunaan kombinasi herba dengan asam deoksikolat dapat menyebabkan diare pada beberapa pasien . Disamping itu . dapat menyebabkan gangguan syaraf pada beberapa kasus pasien bronkitis asma kronis . Toksisitas Dosis maksimal yang secara teknis dapat diberikan pada tikus yaitu 10 gram/kg BB dianggap sebagai LD50 semu .
Pemanfaatan :
Komposisi :
Suatu penelitian telah berhasil menemukan 2 macam flavonoid golongan flavonol ; salah satu senyawa tersebut mempunyai gugus hidroksi pada atom C-3 , C-5 dan C-4 .
.jpg)
Habitat : Tumbuh liar di berbagai tempat pada dataran rendah sampai 3000 m dpl .
Bagian tanaman yang digunakan : Daun
Khasiat : Analgesik ; Antiradang ; Antibakteri .
Nama daerah : Paci - paci ( Sunda ) , sarap nornor ( Madura ). daun setan , ; Lenglengan , lingko - lingkoan , nienglengan , plengan ( Jawa ) ; Gofu hairan ( Ternate ) , laranga ( Tidore ) .

Deskripsi tanaman : Tumbuh liar di tanah kering sepanjang tepi jalan , tanah terlantar dan kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat . Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 m dpi . Terna semusim , tegak , tinggi 20 - 60 cm . Batang berkayu , berbuku - buku , bentuknya segi empat , bercabang , berambut halus , warnanya hijau . Daun tunggal , letak berhadapan , bertangkai . Helaian daun bentuknya lanset , ujung dan pangkainya runcing , tepi bergerigi , panjang 1,5 - 10 cm , lebar 2 - 10 mm , warnanya hijau muda . Bunga kecil - kecil , warnanya putih berbentuk lidah , tumbuh tersusun dalam karangan semu yang padat . Buahnya buah batu , warnanya coklat . Biji bulat , kecil , warnanya hitam . Herba ini mempunyai khasiat yang sama dengan Leucas zeylanica ( L ) R.Br. Perbanyakan dengan biji .
Habitat : Tumbuh di tegalan , di pinggir jalan yang kering pada ketinggian 1500 m dpl
Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh bagian tumbuhan .
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis : Pahit , pedas , hangat . Penenang , antiseptik .
Resep tradisional :
Kejang : Daun leng - lengan ( serbuk )1 sendok teh ; Air mendidih 1 gels , Diseduh , Diminum seperti minum teh ; untuk anak - anak 3 kali sehari tiap kali minum 1 sendok teh .
Penenang : Daun leng - lengan 1 genggam ; Air 110 ml , Dibuat infus , Diminum 1 kali sehari 100 ml .
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan