MOSKOW
- Rusia saat ini bekerja untuk mengembangkan rudal hipersonik baru,
yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Rudal yang dirahasiakan Rusia itu
bernama Yu-71.
Rudal itu merupakan bagian dari rencana Rusia untuk memodernisasi kekuatan rudal strategis negara itu. Pengembangan rudal Yu-71 itu di bawah proyek dengan kode nama “Project 4202”.
Menurut Jane Intelligence Review, rudal hipersonik Yu-71 memiliki kecepatan maksimum 11.200 kilometer per jam (sekitar 7.000 mph atau Mach 10), dan lihai bermanuver. Rusia sejauh ini telah melakukan empat kali uji coba rudal Yu-71, dengan uji coba terbaru pada 26 Februari 2015.
”(Rudal ) ini akan membuat Rusia mampu memberikan jaminan serangan skala kecil terhadap target pilihan. Jika ditambah dengan kemampuan untuk menembus pertahanan rudal, Moskow juga akan mempertahankan pilihan untuk meluncurkan serangan rudal tunggal,” bunyi laporan Jane Intelligence Review, Senin malam (29/6/2015).
Menurut laporan itu, Rusia bisa menyebarkan hingga 24 rudal nuklir Yu-71 dalam tempo antara tahun 2020 hingga 2025. Dalam waktu yang beramaan, Rusia juga berharap berhasil mengembangkan rudal balistik antarbenua bernama Sarmat.
Selain Rusia, negara yang mengembangkan senjata hipersonik adalah AS dan China. China dilaporkan telah menguji coba pesawat siluman hipersonik "Wu-14,". Uji coba itu bahkan sudah dilakukan empat kali sejak Januari 2014. Pesawat ini mampu membawa hulu ledak nuklir dengan kecepatan hingga 7.000 mph.
Rudal itu merupakan bagian dari rencana Rusia untuk memodernisasi kekuatan rudal strategis negara itu. Pengembangan rudal Yu-71 itu di bawah proyek dengan kode nama “Project 4202”.
Menurut Jane Intelligence Review, rudal hipersonik Yu-71 memiliki kecepatan maksimum 11.200 kilometer per jam (sekitar 7.000 mph atau Mach 10), dan lihai bermanuver. Rusia sejauh ini telah melakukan empat kali uji coba rudal Yu-71, dengan uji coba terbaru pada 26 Februari 2015.
”(Rudal ) ini akan membuat Rusia mampu memberikan jaminan serangan skala kecil terhadap target pilihan. Jika ditambah dengan kemampuan untuk menembus pertahanan rudal, Moskow juga akan mempertahankan pilihan untuk meluncurkan serangan rudal tunggal,” bunyi laporan Jane Intelligence Review, Senin malam (29/6/2015).
Menurut laporan itu, Rusia bisa menyebarkan hingga 24 rudal nuklir Yu-71 dalam tempo antara tahun 2020 hingga 2025. Dalam waktu yang beramaan, Rusia juga berharap berhasil mengembangkan rudal balistik antarbenua bernama Sarmat.
Selain Rusia, negara yang mengembangkan senjata hipersonik adalah AS dan China. China dilaporkan telah menguji coba pesawat siluman hipersonik "Wu-14,". Uji coba itu bahkan sudah dilakukan empat kali sejak Januari 2014. Pesawat ini mampu membawa hulu ledak nuklir dengan kecepatan hingga 7.000 mph.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan