Kelompok pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman sepakat melakukan
gencatan senjata yang akan dimulai pada Senin besok selama tujuh hari ke
depan. Pernyataan kesepakatan yang disampaikan oleh pihak Houthi itu
bakal terjadi sehari sebelum dijadwalkannya pembicaraan damai yang
diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa di Swiss, yaitu pada 15 Desember.
"Berdasarkan
apa yang sudah disepakati bahwa akan ada penghentian agresi tanggal 14
Desember ini," kata Juru bicara kelompok Houthi Mohammed Abdul-Salam
dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari ibu kota Yaman,
Sanaa, Sabtu (12/12), seperti dikutip Reuters.
Menteri Luar Negeri Yaman Abdel-Malek al-Mekhlafi membenarkan ihwal genjatan senjata yang akan dimulai besok Senin. Abdel menyatakan gencatan senjata akan dimulai pada "malam 14 Desember"."Kami akan melakukan pembicaraan dengan sungguh-sungguh dan kami berharap pihak lain mematuhi genjatan senjata itu," kata Abdel yang akan memimpin delegasi dari pihak Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk pembicaraan damai PBB.
PBB sudah mengundang Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok Houthi untuk menggelar perundingan damai setelah kedua belah pihak sepakat menyusun rancangan agenda dan aturan-aturan dasar untuk pembicaraan damai.
Sebelumnya pada Juni lalu rencana pembicaraan damai gagal dilakukan karena kedua pihak saling menuding gagal dalam menawarkan kompromi untuk mengakhiri konflik.
Pada Juli lalu, kedua belah pihak yang bertikai mencoba untuk gencatan senjata selama lima hari namun gagal terwujud. Lagi-lagi kedua belah pihak saling menuduh melanggar upaya gencatan senjata.
Namun kali ini kelompok Houthi dan pihak pemerintah sama-sama menyatakan bertekad untuk mengakhiri pertemuran yang telah mengakibatkan ribuan orang tewas dan telah menghancurkan negeri Yaman serta dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.
Sebelumnya Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi mengatakan pihaknya telah meminta untuk melakukan gencatan senjata selama tujuh hari. Namun pihak Houthi menyatakan batasan waktu genjatan senjata melihat perkembangan kondisi yang ada. (CCN)
Menteri Luar Negeri Yaman Abdel-Malek al-Mekhlafi membenarkan ihwal genjatan senjata yang akan dimulai besok Senin. Abdel menyatakan gencatan senjata akan dimulai pada "malam 14 Desember"."Kami akan melakukan pembicaraan dengan sungguh-sungguh dan kami berharap pihak lain mematuhi genjatan senjata itu," kata Abdel yang akan memimpin delegasi dari pihak Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk pembicaraan damai PBB.
PBB sudah mengundang Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok Houthi untuk menggelar perundingan damai setelah kedua belah pihak sepakat menyusun rancangan agenda dan aturan-aturan dasar untuk pembicaraan damai.
Sebelumnya pada Juni lalu rencana pembicaraan damai gagal dilakukan karena kedua pihak saling menuding gagal dalam menawarkan kompromi untuk mengakhiri konflik.
Pada Juli lalu, kedua belah pihak yang bertikai mencoba untuk gencatan senjata selama lima hari namun gagal terwujud. Lagi-lagi kedua belah pihak saling menuduh melanggar upaya gencatan senjata.
Namun kali ini kelompok Houthi dan pihak pemerintah sama-sama menyatakan bertekad untuk mengakhiri pertemuran yang telah mengakibatkan ribuan orang tewas dan telah menghancurkan negeri Yaman serta dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.
Sebelumnya Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi mengatakan pihaknya telah meminta untuk melakukan gencatan senjata selama tujuh hari. Namun pihak Houthi menyatakan batasan waktu genjatan senjata melihat perkembangan kondisi yang ada. (CCN)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan