Terbukti militer Australia mulai mengirimkan pesawat pengintai guna berjaga jaga pada perbatasannya. Walau mendapat peringatan dari militer Tiongkok, hal ini terus dilakukan sebagai langkah antisipasi.
Dilansisr daro AFP, “Royal Australian Air Force AP-3C Orion sedang melakukan patroli maritim rutin di wilayah tersebut sebagai bagian dari Operasi Gateway sejak 25 November,” ungkap juru bicara departemen pertahanan Australia.
Jelas, kebijakan ini membuat Tiongkok geram. Pasalnya pesawat Royal Australia Air Force (RAAF) dianggap tidak memiliki kepentingan melakukan patroli udara di sekitar daerah sensitif tersebut.
Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, Militer Amerika sempat membuat Tiongkok geram. Pasalnya kapal penghancur sudal USS Lassen berlayar dalam jarak 12 mil laut, di mana sedikitnya ada salah satu bagian diklaim dimiliki Tiongkok yakni gugusan Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan