Jakarta – Wakil Komandan Pasukan Militer Glotilla di Samudera Pasifik Alexander Yuldashev mengatakan kapal perang Bystryy milik Rusia digunakan untuk menjaga perdamaian. “Kapal Bystryy sangat mampu dalam fungsinya untuk mempertahankan kedamaian dan stabilitas di laut,” ucap Yuldashev, di atas Kapal Perang Bystryy, di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (28/12/2015).
Alexander Yuldashev mengklaim kapal Bystryy merupakan salah satu kapal yang terkuat di Rusia. Kapal ini merupakan kapal yang sering bekerja sama dan bepergian ke luar negeri, termasuk Indonesia.
“Saya terkesan dengan Indonesia. Ada kerja sama misil juga dengan Indonesia. Besok awak kapal akan melakukan latihan bersama dengan militer angkatan laut Indonesia,” ujarnya.
Kapal ini sangat kuat, lanjut Yuldashev, dan memiliki kapasitas untuk menghentikan rudal. Kapal Bystryy sendiri diklaim bisa menghancurkan kapal selam.
Kapal ini sudah berlabuh sejak 25 hingga 29 Desember mendatang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Kunjungan kapal perang Destroyer (Perusak) Bystryy di Pelabuhan Tanjung Priok, untuk mendukung hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Rusia.
“Kami harapkan kunjungan ini dapat berkontribusi pada hubungan pertahanan Rusia dan Indonesia. Sejarah kita sangat panjang, kerja sama angkatan laut kedua negara sudah terjalin sejak era 50an,” ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin di Jakarta, Senin sore.
Bystryy Sovremennyy-class destroyer
Kapal yang memiliki arti “Yang Tercepat” itu, merupakan kapal dari jajaran “Sovremennyy Class” yang dibangun pada akhir era 80an dan berharap bisa meneruskan tradisi lama dalam hal pertukaran kerja sama pertahanan.
Mikhail Y. Galuzi menegaskan bahwa Indonesia merupakan sekutu strategis bagi Rusia dalam urusan pertahanan dan ingin mengajak untuk membicarakan bentuk-bentuk kerja sama lain secara lebih mendalam.
Bystryy merupakan kapal perang Angkatan Laut Rusia yang memiliki kemampuan untuk menyerang target permukaan seperti kapal perang lawan, udara, baik pesawat maupun peluru kendali, dan target bawah laut atau kapal selam.
Dengan kemampuannya tersebut, kapal yang bernomor lambung 715 itu dilengkapi sejumlah persenjataan utama sesuai matra pertempuran yang telah disebutkan di atas.
Untuk menghantam sasaran permukaan, Bystryy dilengkapi dengan senjata utama berupa delapan peluru kendali SSM P-270 Moskit yang tersimpan dalam tabung peluncur, dengan jumlah masing-masing empat tabung di sisi kanan-kiri kapal.
Di bagian dek depan dan belakang terdapat meriam berkaliber 130mm dengan konfigurasi 2×2.
Untuk pertahanan udara dipasang sejumlah persenjataan, salah satu yang terpantau Antara adalah senapan mesin multilaras berkaliber 30mm dengan kode desainasi AK-630, dengan jumlah empat unit dan terletak menyebar di dek atas Destroyer Bystryy.
Bystryy Sovremennyy-class destroyer
Sebagai kapal berjenis destroyer, kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) merupakan fitur mutlak bagi kapal perang tipe tersebut. Oleh sebab itu Bystryy juga dilengkapi juga dengan empat tabung peluncur torpedo, dengan konfigurasi 2×2 dan terletak di bagian kanan-kiri lambungnya.
“Kapal ini bertugas untuk menjaga keamanan dan kestabilan di laut yang sangat luas, kapal ini juga sangat kuat untuk menghalau ancaman bersama dengan partner kami termasuk Indonesia,” ujar Duta Besar Mikhail.
Alexander Yuldashev mengklaim kapal Bystryy merupakan salah satu kapal yang terkuat di Rusia. Kapal ini merupakan kapal yang sering bekerja sama dan bepergian ke luar negeri, termasuk Indonesia.
“Saya terkesan dengan Indonesia. Ada kerja sama misil juga dengan Indonesia. Besok awak kapal akan melakukan latihan bersama dengan militer angkatan laut Indonesia,” ujarnya.
Kapal ini sangat kuat, lanjut Yuldashev, dan memiliki kapasitas untuk menghentikan rudal. Kapal Bystryy sendiri diklaim bisa menghancurkan kapal selam.
Kapal ini sudah berlabuh sejak 25 hingga 29 Desember mendatang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Kunjungan kapal perang Destroyer (Perusak) Bystryy di Pelabuhan Tanjung Priok, untuk mendukung hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Rusia.
“Kami harapkan kunjungan ini dapat berkontribusi pada hubungan pertahanan Rusia dan Indonesia. Sejarah kita sangat panjang, kerja sama angkatan laut kedua negara sudah terjalin sejak era 50an,” ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin di Jakarta, Senin sore.
Bystryy Sovremennyy-class destroyer
Kapal yang memiliki arti “Yang Tercepat” itu, merupakan kapal dari jajaran “Sovremennyy Class” yang dibangun pada akhir era 80an dan berharap bisa meneruskan tradisi lama dalam hal pertukaran kerja sama pertahanan.
Mikhail Y. Galuzi menegaskan bahwa Indonesia merupakan sekutu strategis bagi Rusia dalam urusan pertahanan dan ingin mengajak untuk membicarakan bentuk-bentuk kerja sama lain secara lebih mendalam.
Bystryy merupakan kapal perang Angkatan Laut Rusia yang memiliki kemampuan untuk menyerang target permukaan seperti kapal perang lawan, udara, baik pesawat maupun peluru kendali, dan target bawah laut atau kapal selam.
Dengan kemampuannya tersebut, kapal yang bernomor lambung 715 itu dilengkapi sejumlah persenjataan utama sesuai matra pertempuran yang telah disebutkan di atas.
Untuk menghantam sasaran permukaan, Bystryy dilengkapi dengan senjata utama berupa delapan peluru kendali SSM P-270 Moskit yang tersimpan dalam tabung peluncur, dengan jumlah masing-masing empat tabung di sisi kanan-kiri kapal.
Di bagian dek depan dan belakang terdapat meriam berkaliber 130mm dengan konfigurasi 2×2.
Untuk pertahanan udara dipasang sejumlah persenjataan, salah satu yang terpantau Antara adalah senapan mesin multilaras berkaliber 30mm dengan kode desainasi AK-630, dengan jumlah empat unit dan terletak menyebar di dek atas Destroyer Bystryy.
Bystryy Sovremennyy-class destroyer
Sebagai kapal berjenis destroyer, kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) merupakan fitur mutlak bagi kapal perang tipe tersebut. Oleh sebab itu Bystryy juga dilengkapi juga dengan empat tabung peluncur torpedo, dengan konfigurasi 2×2 dan terletak di bagian kanan-kiri lambungnya.
“Kapal ini bertugas untuk menjaga keamanan dan kestabilan di laut yang sangat luas, kapal ini juga sangat kuat untuk menghalau ancaman bersama dengan partner kami termasuk Indonesia,” ujar Duta Besar Mikhail.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan