Satu pesawat tak berawak bernama “Bayraktar TB2,” diproduksi oleh perusahaan patungan Turki, Kale-Baykar, telah berhasil menyelesaikan tes untuk penembakan rudal UMTAS yang dikembangkan oleh perusahaan Roketsan.
The Bayraktar TB2 berhasil menembak panel logam dengan dimensi 2 x 2 meter, pada target dari jarak delapan kilometer dan ketinggian 5.300 meter. Drone, yang digunakan oleh Angkatan bersenjata Turki (TSK) sejak bulan November 2014 ini, memiliki lebar sayap dua belas meter, berat 650 kilogram dan bisa terbang di ketinggian 27.030 kaki. Mereka bisa tinggal di udara selama lebih dari 24 jam.
Rudal UMTAS dengan jangkauan delapan kilometer, pada awalnya dikembangkan untuk penggunaan helikopter serang T-129 Turki. Rudal ini diproduksi di dalam negeri dan memiliki diameter 160 milimeter, panjang 1,8 meter dan berat 38 kilogram. Azerbaijan dan Pakistan telah berhubungan dengan Turki untuk membeli rudal ini, sebagai alutsista baru mereka.
UAV atau drone ini penting bagi alutsista Turki untuk melawan kelompok Kurdistan Workers’ Party (PKK), yang telah bentrok dengan pasukan keamanan di wilayah tenggara Turki sejak Juli, di mana tiga tahun masa gencatan senjata telah ditinggalkan.
Turki kini menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mampu mempersenjatai UAV-nya dnegan suksesnya UAV Bayraktar TB2 menembakkan rudal UMTAS pada 17 Desember 2015
The Bayraktar TB2 berhasil menembak panel logam dengan dimensi 2 x 2 meter, pada target dari jarak delapan kilometer dan ketinggian 5.300 meter. Drone, yang digunakan oleh Angkatan bersenjata Turki (TSK) sejak bulan November 2014 ini, memiliki lebar sayap dua belas meter, berat 650 kilogram dan bisa terbang di ketinggian 27.030 kaki. Mereka bisa tinggal di udara selama lebih dari 24 jam.
Rudal UMTAS dengan jangkauan delapan kilometer, pada awalnya dikembangkan untuk penggunaan helikopter serang T-129 Turki. Rudal ini diproduksi di dalam negeri dan memiliki diameter 160 milimeter, panjang 1,8 meter dan berat 38 kilogram. Azerbaijan dan Pakistan telah berhubungan dengan Turki untuk membeli rudal ini, sebagai alutsista baru mereka.
UAV atau drone ini penting bagi alutsista Turki untuk melawan kelompok Kurdistan Workers’ Party (PKK), yang telah bentrok dengan pasukan keamanan di wilayah tenggara Turki sejak Juli, di mana tiga tahun masa gencatan senjata telah ditinggalkan.
Turki kini menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mampu mempersenjatai UAV-nya dnegan suksesnya UAV Bayraktar TB2 menembakkan rudal UMTAS pada 17 Desember 2015
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan