WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku geram
dengan sikap Angkatan Laut (AL) Iran yang melakukan uji coba roket dekat
kapal induk mereka. AL Iran melakukan uji coba roket dekat kapal induk
AS USS Harry S. Truman yang sedang berada di selat Hormutz.
"AL Iran melakukan uji coba roket sekitar 1.500 meter dari USS Harry S. Truman, kapal perusak USS Bulkeley dan kapal frigat Prancis, FS Provence. Selain itu, banyak sekali kapal-kapal komersil yang berlayar di dekat lokasi uji coba," ucap juru bicara Komando Sentral AS, Kyle Raines.
Dirinya mengakui, AL Iran memang telah mengeluarkan pemberintahuan bahwa mereka akan melakukan uji coba roket tersebut. Namun, jeda dari pemberintahuan hingga uji coba tersebut sangatlah pendek, jadi sulit bagi kapal yang berada di selat Hormutz untuk menjauh, dan mencapai batas aman.
"AL Iran mengumumkan melalui radio maritim, bahwa mereka akan melakukan uji coba roket hanya 23 menit sebelum mereka menembakan roket pertama," sambungnya, seperti dilansir Rudaw pada Selasa (30/12).
"Menembakan tembakan begitu dekat dengan kapal yang sedang melintas dan dekat dengan lalu lintas komersial yang berada di jalur lalu lintas maritim yang diakui secara internasional adalah sesuatu yang tidak aman, tidak profesional dan tidak sesuai dengan hukum maritim internasional," pungkasnya.
"AL Iran melakukan uji coba roket sekitar 1.500 meter dari USS Harry S. Truman, kapal perusak USS Bulkeley dan kapal frigat Prancis, FS Provence. Selain itu, banyak sekali kapal-kapal komersil yang berlayar di dekat lokasi uji coba," ucap juru bicara Komando Sentral AS, Kyle Raines.
Dirinya mengakui, AL Iran memang telah mengeluarkan pemberintahuan bahwa mereka akan melakukan uji coba roket tersebut. Namun, jeda dari pemberintahuan hingga uji coba tersebut sangatlah pendek, jadi sulit bagi kapal yang berada di selat Hormutz untuk menjauh, dan mencapai batas aman.
"AL Iran mengumumkan melalui radio maritim, bahwa mereka akan melakukan uji coba roket hanya 23 menit sebelum mereka menembakan roket pertama," sambungnya, seperti dilansir Rudaw pada Selasa (30/12).
"Menembakan tembakan begitu dekat dengan kapal yang sedang melintas dan dekat dengan lalu lintas komersial yang berada di jalur lalu lintas maritim yang diakui secara internasional adalah sesuatu yang tidak aman, tidak profesional dan tidak sesuai dengan hukum maritim internasional," pungkasnya.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan