Bisnis STARTUP sedang berkembang di era yang semakin canggih ini. Bisnis ini seolah menjadi trend sehingga banyak orang yang mencoba peruntungannya di bisnis ini. Bagi yang kurang mengikuti perkembangan jaman tentunya akan bingung dan bertanya-tanya apakah bisnis Startup itu? Kenapa bisnis Startup ini banyak diperbicangkan di dunia?
Kesuksesan beberapa startup tentu jadi patokannya. Mereka yang tadinya mendirikan sebuah perusahaan teknologi dengan SDM terbatas berkembang pesat karena mendapat pendanaan besar. Tapi, ada juga yang gagal ditengah jalan.
Keberhasilan satu startup ternyata memicu munculnya startup-startup lainnya.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan startup? Plimbi akan mengulasanya secara lengkap dengan karakterisiknya berikut ini.
Startup merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yang berarti ‘memulai sesuatu’. Sedangkan bisnis startup sendiri menurut Google adalah ‘sebuah usaha kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk perusahaan.
Sederhannya, startup adalah sebuah bisnis rintisan. Istilah ini mulai dikenal setelah era internet. Faktornya ini adalah karena banyak perusahaan yang dimulai dari nol oleh satu atau beberapa orang saja kemudian menjadi besar.
Kaskus adalah saalah satu jenis contohnya. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang kemudian perusahaan ini menjadi besar dan tidak lagi jadi startup.
Contoh lainnya adalah Tokopedia yang awalnya didirikan oleh William Tanuwijaya dan rekannya Leontinus Alpha Edison. Tokopedia dimulai dari nol sampai kemudian menjadi besar karena mendapatkan investor.
Perusahan startup lainnya adalah Ruangguru.com, TIket.com, Bukalapak.com, Go-Jek yang sedang populer, dan masih banyak startup lainnya.Perusahaan-perusahaan tersebut cukup sukses dan mendapatkan banyak pendanaan dari investor.
Istilah sartrup sendiri sebenarnya baru populer ketika banyak perusahaan yang menggunakan domain .com bermunculan. Fenomena ini disebut sebagai buble dot-com, sebuah fenomena ketika banyak perusahaan punya situs pribadinya.
Dari fenomena itulah, startup kemudian selalu diidentikan dengan perusahaan yang berhubungan dengan teknologi. Padahal, istilah startup sebenarnya bisa digunakan untuk perusahaan berkembang lainnya di berbagai bidang.
Sebaga contoh, Tokopedia awalnya adalah sebuah startup e-commerce dengan platform situs marketplace. Tokopedia bersaing dengan banyak perusahaan e-commerce lainnya. Lazada contohnya.
Hanya saja Lazada bukanlah startup. Lazada hadir sebagai perusahaan raksasa yang langsung didanai dengan dana besar.
Elevania juga contoh lainnya. Jika Lazada bergerak di bidang toko retail, maka Elevania memiliki karakteristik seperti Tokopedia. Situs ini bukan starup karena didanai oleh XL Axiata dan situs yang langsung memiliki dana besar.
Lalu, yang seperti apa sebenarnya yang disebut startup? Untuk meneybut sebuah perusahaan startup atau tidak, maka ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan.
Karakteristik-karakteristik startup, dapat dilihat sebagai berikut :
Sebuah perusahaan dikatakan sebagai perusahaan startup adalah karena perusahaan tersebut belum berdiri lama. Perusahaan tersebut setidaknya baru berdiri kurang dari 3 tahun. Startup bisa dikatakan sebagai bayi yang baru lahir.
Startup sangat kontras dengan perusahaan korporasi. Sebuah perusahaan korporasi umumnya memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak. SDM tersebut terbagi kedalam beberapa divisi. Dan tiap divisi memiliki jumlah tenaga ahli yang banyak.
Startup jelas tidak memiliki SDM sebanyak itu. Jumlah pegawai sebuah startup ada dibawah 20 orang. Bahkan, ada startup yang berjalan dengan hanya 3 sampai 5 orang.
Startup dengan jumlah yang sedikit tersebut bukan berarti perusahaannya tidak maju dan berkembang. Malah, justru dengan jumlah pegawai yang sedikit, startup tersebut berkembang, kerja efektif, dan tidak ada pemborosan dana.
Salah satu kelebihan startup adalah kemampuan SDM-nya yang mau bekerja lebih. Artinya, seorang yang bekerja di startup umumnya akan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Contohnya, seorang desainer bisa merangkap juga sebagai bagian keuangan.
Seorang content manager, bisa menjabat juga sebagai admin media sosial atau sebagai customer care. Malah, CEO sebuah perusahanan startup bisa memiliki kerja yang lebih.
Orang yang bekerja di startup selain dituntut memiliki kemampuan multitasking, ia juga biasanya memiliki semangat muda. Maksudnya, sebuah startup biasanya memiliki pekerja dengan usia muda dan produktif (20-35).
Tidak jarang, banyak ditemukan CEO startup berusia dibawah 35 tahun. Kalaupun ada yang berusia lebih, maka orang tersebut memiliki semangat “muda” dalam mengembangkan perusahaan.
Namanya perusahaan berkembang, tentunya pendapatannya masih kurang stabil. Kadang bulan lalu, pendapatan perusahaan bagus, bulan berikutnya belum tentu ada di posisi yang sama.
Jumlah pendapatan pertahun pun biasanya tidak mencapai $ 100.000/tahun atau sekitar Rp 1,3 Milyar/tahun.
Jumlah tersebut bukanlah hal mutlak karena tidak semua startup memiliki karakteristik sebagai perusahaan penjualan.
Yang pasti, startup memilliki karakteristik pendapatan yang masih tergolong kurang tetapi bisa bertahan.
Bertahannya sebuah perusahaan biasanya karena dua faktor. Faktor pertama, adalah adanya investor yang memberikan dana besar atau kedua, bootstraping, atau pendanaan sendiri yang masih mencukupi untuk beberapa tahun kedepan.
Jika startup tersebut kedepannya mendapat keuntungan, tentu perusahaan tersebut akan bertahan lebih lama.
Jika ada cerita seseorang sedang merintis jualan mie ayam, maka orang tersebut sedang membuka perusahaan startup. Pernyataan tersebut memang benar karena orang tersebut sedang mengembangkan usaha.
Hanya saja, istilah startup sudah memiliki penyempitan makna pada suatu usaha berkembang dalam teknologi.
Adapun Go-Jek, sebagai sebuah perusahan yang berhubungan dengan transportasi, bisa disebut startup karena menggunakan aplikasi yang notabene bagian dari teknologi.
Sah-sah saja, perusahaan di luar teknologi yang berkembang disebut startup. Tapi, di era internet ini, istilah startup umumnya selalu mengacu pada ranah teknologi.
Ini adalah ciri paling khusus dan sangat dipastikan sebuah startup memiliki situs. Situs atau website sebuah perusahaan startup adalah identitas perusahaan tersebut karena memang operasionalnya ada di bidang tersebut.
Meskipun misalnya, jasa yang ditawarkannya berupa produk nyata atau jasa menggunakan aplikasi, tetap saja semuanya menggunakan situs website.
Go-Jek yang penggunaannya menggunakan aplikasi mobile, memiliki situs website resminya. Sebuah startup games asal Indonesia, Thinker Games, juga memiliki situs website meskipun produknya berupa games yang perlu diinstal.
Bisa dibilang, sebuah startup memang wajib memiliki sebuah situs atau website.
Nah, jika misalnya ada startup yang tidak memiliki salah satu karakter tersebut, mungkin cuman dua hal, startup tersebut bangkrut atau berkembang jadi perusahaan besar.
Sudah tidak memiliki website, kurangnya pengguna startup tersebut, pendanaan kurang, dan tidak ada investor membuat startup tersebut akan gagal.
Jika startup tersebut sudah lebih dari 3 tahun, memiliki pendanaan
besar, jumlah pengguna yang banyak, karyawan yang banyak, bisa
dipastikan, startup tersebut berkembang menjadi sebuah perusahaan
besar.
Perusahaan rintisan (startup) sepertinya memang sedang menjadi primadona di Indonesia. Bagaimana tidak, dalam hasil riset terbarunya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet Indonesia mencapai 88,1 juta.
Dalam kata lain, penetrasi Internet cukup besar (35%) dan Indonesia menjadi negara yang sangat berpotensi untuk pertumbuhan bisnis digital. Tak heran bila Makin banyak orang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan-perusahaan rintisan.
Seperti di Amerika Serikat (AS), banyak lulusan baru mengincar kerja di perusahaan rintisan seperti di Silicon Valley. Jobplanet pun mencatat, perusahaan rintisan teknologi paling diminati para pemburu kerja adalah Tokopedia yang mencapai 49,17%.
Kemudian, dilanjutkan Traveloka (12,28%) dan Go-Jek (12%) di posisi kedua dan ketiga. Menurut keterangan situs itu, ketiga perusahaan rintisan itu mendominasi hampir 75% dari total kunjungan ke laman perusahaan rintisan.
Padahal, sebelumnya kebanyakan pencari kerja lebih mengincar perusahaan-perusahaan besar dan mapan. Perusahaan rintisan sendiri dipandang sebagai perusahaan kurang mapan dan belum bisa memberi jaminan menyejahterakan para karyawan.
Di posisi selanjutnya, perusahaan rintisan yang paling banyak dicari adalah Lazada (8,62%), KMK Online (3,90%), Kaskus (3,46%), Bhinneka.com (3,27%), Blibli.com (2,95%), OLX (2,31%) dan Zalora (2,04%).
Demikianlah penjelasan tentang startup dan karakteristiknya. Semoga bermanfaat dan baca pula artikel lainnya yang berhubungan dengan startup.
Kesuksesan beberapa startup tentu jadi patokannya. Mereka yang tadinya mendirikan sebuah perusahaan teknologi dengan SDM terbatas berkembang pesat karena mendapat pendanaan besar. Tapi, ada juga yang gagal ditengah jalan.
Keberhasilan satu startup ternyata memicu munculnya startup-startup lainnya.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan startup? Plimbi akan mengulasanya secara lengkap dengan karakterisiknya berikut ini.
Apa itu Startup?
Startup merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yang berarti ‘memulai sesuatu’. Sedangkan bisnis startup sendiri menurut Google adalah ‘sebuah usaha kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk perusahaan.
Sederhannya, startup adalah sebuah bisnis rintisan. Istilah ini mulai dikenal setelah era internet. Faktornya ini adalah karena banyak perusahaan yang dimulai dari nol oleh satu atau beberapa orang saja kemudian menjadi besar.
Kaskus adalah saalah satu jenis contohnya. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang kemudian perusahaan ini menjadi besar dan tidak lagi jadi startup.
Contoh lainnya adalah Tokopedia yang awalnya didirikan oleh William Tanuwijaya dan rekannya Leontinus Alpha Edison. Tokopedia dimulai dari nol sampai kemudian menjadi besar karena mendapatkan investor.
Perusahan startup lainnya adalah Ruangguru.com, TIket.com, Bukalapak.com, Go-Jek yang sedang populer, dan masih banyak startup lainnya.Perusahaan-perusahaan tersebut cukup sukses dan mendapatkan banyak pendanaan dari investor.
Istilah sartrup sendiri sebenarnya baru populer ketika banyak perusahaan yang menggunakan domain .com bermunculan. Fenomena ini disebut sebagai buble dot-com, sebuah fenomena ketika banyak perusahaan punya situs pribadinya.
Dari fenomena itulah, startup kemudian selalu diidentikan dengan perusahaan yang berhubungan dengan teknologi. Padahal, istilah startup sebenarnya bisa digunakan untuk perusahaan berkembang lainnya di berbagai bidang.
Karakteristik Startup
Sebuah perusahaan disebut startup adalah ketika perusahaan tersebut masih dalam tahap berkembang. Perusahaan tersebut belum memiliki dana besar dan hanya dijalankan oleh beberapa orang.Sebaga contoh, Tokopedia awalnya adalah sebuah startup e-commerce dengan platform situs marketplace. Tokopedia bersaing dengan banyak perusahaan e-commerce lainnya. Lazada contohnya.
Hanya saja Lazada bukanlah startup. Lazada hadir sebagai perusahaan raksasa yang langsung didanai dengan dana besar.
Elevania juga contoh lainnya. Jika Lazada bergerak di bidang toko retail, maka Elevania memiliki karakteristik seperti Tokopedia. Situs ini bukan starup karena didanai oleh XL Axiata dan situs yang langsung memiliki dana besar.
Lalu, yang seperti apa sebenarnya yang disebut startup? Untuk meneybut sebuah perusahaan startup atau tidak, maka ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan.
Karakteristik-karakteristik startup, dapat dilihat sebagai berikut :
1. Perusahaan Belum Lama
Sebuah perusahaan dikatakan sebagai perusahaan startup adalah karena perusahaan tersebut belum berdiri lama. Perusahaan tersebut setidaknya baru berdiri kurang dari 3 tahun. Startup bisa dikatakan sebagai bayi yang baru lahir.
2. Pegawai yang Sedikit
Startup sangat kontras dengan perusahaan korporasi. Sebuah perusahaan korporasi umumnya memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak. SDM tersebut terbagi kedalam beberapa divisi. Dan tiap divisi memiliki jumlah tenaga ahli yang banyak.
Startup jelas tidak memiliki SDM sebanyak itu. Jumlah pegawai sebuah startup ada dibawah 20 orang. Bahkan, ada startup yang berjalan dengan hanya 3 sampai 5 orang.
Startup dengan jumlah yang sedikit tersebut bukan berarti perusahaannya tidak maju dan berkembang. Malah, justru dengan jumlah pegawai yang sedikit, startup tersebut berkembang, kerja efektif, dan tidak ada pemborosan dana.
3. Bekerja Multitasking
Salah satu kelebihan startup adalah kemampuan SDM-nya yang mau bekerja lebih. Artinya, seorang yang bekerja di startup umumnya akan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Contohnya, seorang desainer bisa merangkap juga sebagai bagian keuangan.
Seorang content manager, bisa menjabat juga sebagai admin media sosial atau sebagai customer care. Malah, CEO sebuah perusahanan startup bisa memiliki kerja yang lebih.
4.Semangat “Muda”
Orang yang bekerja di startup selain dituntut memiliki kemampuan multitasking, ia juga biasanya memiliki semangat muda. Maksudnya, sebuah startup biasanya memiliki pekerja dengan usia muda dan produktif (20-35).
Tidak jarang, banyak ditemukan CEO startup berusia dibawah 35 tahun. Kalaupun ada yang berusia lebih, maka orang tersebut memiliki semangat “muda” dalam mengembangkan perusahaan.
5. Pendapatan dan Investor
Namanya perusahaan berkembang, tentunya pendapatannya masih kurang stabil. Kadang bulan lalu, pendapatan perusahaan bagus, bulan berikutnya belum tentu ada di posisi yang sama.
Jumlah pendapatan pertahun pun biasanya tidak mencapai $ 100.000/tahun atau sekitar Rp 1,3 Milyar/tahun.
Jumlah tersebut bukanlah hal mutlak karena tidak semua startup memiliki karakteristik sebagai perusahaan penjualan.
Yang pasti, startup memilliki karakteristik pendapatan yang masih tergolong kurang tetapi bisa bertahan.
Bertahannya sebuah perusahaan biasanya karena dua faktor. Faktor pertama, adalah adanya investor yang memberikan dana besar atau kedua, bootstraping, atau pendanaan sendiri yang masih mencukupi untuk beberapa tahun kedepan.
Jika startup tersebut kedepannya mendapat keuntungan, tentu perusahaan tersebut akan bertahan lebih lama.
6. Bergerak di bidang Teknologi
Jika ada cerita seseorang sedang merintis jualan mie ayam, maka orang tersebut sedang membuka perusahaan startup. Pernyataan tersebut memang benar karena orang tersebut sedang mengembangkan usaha.
Hanya saja, istilah startup sudah memiliki penyempitan makna pada suatu usaha berkembang dalam teknologi.
Adapun Go-Jek, sebagai sebuah perusahan yang berhubungan dengan transportasi, bisa disebut startup karena menggunakan aplikasi yang notabene bagian dari teknologi.
Sah-sah saja, perusahaan di luar teknologi yang berkembang disebut startup. Tapi, di era internet ini, istilah startup umumnya selalu mengacu pada ranah teknologi.
7. Beroperasi dengan Website
Ini adalah ciri paling khusus dan sangat dipastikan sebuah startup memiliki situs. Situs atau website sebuah perusahaan startup adalah identitas perusahaan tersebut karena memang operasionalnya ada di bidang tersebut.
Meskipun misalnya, jasa yang ditawarkannya berupa produk nyata atau jasa menggunakan aplikasi, tetap saja semuanya menggunakan situs website.
Go-Jek yang penggunaannya menggunakan aplikasi mobile, memiliki situs website resminya. Sebuah startup games asal Indonesia, Thinker Games, juga memiliki situs website meskipun produknya berupa games yang perlu diinstal.
Nah, jika misalnya ada startup yang tidak memiliki salah satu karakter tersebut, mungkin cuman dua hal, startup tersebut bangkrut atau berkembang jadi perusahaan besar.
Sudah tidak memiliki website, kurangnya pengguna startup tersebut, pendanaan kurang, dan tidak ada investor membuat startup tersebut akan gagal.
Perusahaan rintisan (startup) sepertinya memang sedang menjadi primadona di Indonesia. Bagaimana tidak, dalam hasil riset terbarunya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet Indonesia mencapai 88,1 juta.
Dalam kata lain, penetrasi Internet cukup besar (35%) dan Indonesia menjadi negara yang sangat berpotensi untuk pertumbuhan bisnis digital. Tak heran bila Makin banyak orang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan-perusahaan rintisan.
Seperti di Amerika Serikat (AS), banyak lulusan baru mengincar kerja di perusahaan rintisan seperti di Silicon Valley. Jobplanet pun mencatat, perusahaan rintisan teknologi paling diminati para pemburu kerja adalah Tokopedia yang mencapai 49,17%.
Kemudian, dilanjutkan Traveloka (12,28%) dan Go-Jek (12%) di posisi kedua dan ketiga. Menurut keterangan situs itu, ketiga perusahaan rintisan itu mendominasi hampir 75% dari total kunjungan ke laman perusahaan rintisan.
Padahal, sebelumnya kebanyakan pencari kerja lebih mengincar perusahaan-perusahaan besar dan mapan. Perusahaan rintisan sendiri dipandang sebagai perusahaan kurang mapan dan belum bisa memberi jaminan menyejahterakan para karyawan.
Di posisi selanjutnya, perusahaan rintisan yang paling banyak dicari adalah Lazada (8,62%), KMK Online (3,90%), Kaskus (3,46%), Bhinneka.com (3,27%), Blibli.com (2,95%), OLX (2,31%) dan Zalora (2,04%).
Demikianlah penjelasan tentang startup dan karakteristiknya. Semoga bermanfaat dan baca pula artikel lainnya yang berhubungan dengan startup.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan