Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS) merilis video yang diklaim sebagai pemenggalan terhadap mata-mata
Dinas Keamanan Rusia (FSB). Mata-mata itu disebut menyusup ke wilayah
ISIS di Suriah melalui Turki. Pria yang dieksekusi militan
ISIS itu mengenakan jumpsuit oranye. Sebelum dieksekusi, korban sempat
memberikan pengakuan sesuai permintaan ISIS.
Korban sebelum dieksekusi, mengidentifikasi dirinya sebagai Magomed Khasiev, 23, asal Gronzy, Chechnya. Dia juga memberikan rincian tentang perekrutannya sebagai mata-mata FSB dan keberhasilannya menyusup ke wilayah ISIS di Suriah.
“Saya berangkat dari Bandara Krasnodar (di Rusia) ke Kota Istanbul. Di Istanbul, saya bertemu dengan orang yang terlibat dalam perdagangan manusia dari Turki ke ISIS. Setelah menghabiskan beberapa hari di apartemen, salah satunya sekitar 26 Agustus 2014, saya tiba di wilayah ISIS,” katanya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (3/12/2015).
Pria itu menekankan bahwa dia melakukan operasi penyamaran di Suriah dan Irak, termasuk mengumpulkan informasi tentang warga Rusia yang berperang untuk ISIS. Aksi itu, kata dia, seperti yang diperintahkan oleh pihak keamanan Rusia. Di menit-menit akhir, gambar video beralih ke lokasi luar ruangan di mana militan ISIS mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin dengan serangan di Rusia. Sesaat kemudian, militan ISIS memenggal tahanan itu dengan pisau.
Menurut situs kelompok pemantau terorisme, SITE, video itu muncul dari Provinsi Raqqa, Suriah, yang merupakan benteng utama ISIS. Ini adalah pertama kalinya ISIS mengklaim telah menangkap dan mengeksekusi sandera asal Rusia. Namun, Moskow sendiri tidak memiliki laporan adanya warga Rusia yang diculik kelompok ISIS.
Kelompok teroris ISIS meluncurkan rekaman bengisnya berisi pemenggalan kepala pria Rusia disertai ancaman terhadap Presiden Vladimir Putin serta rakyatnya.
Rekaman itu dirilis oleh bagian media ISIS yang memperlihatkan seorang tahanan dengan baju oranye. Adapun pria yang mengaku anggota militan itu terdengar berbicara bahasa Rusia sambil membawa pisau di tangannya.
Sebelum dipenggal, tahanan itu mengaku bahwa ia merupakan anggota Federal Security Service (FSB) atau mata-mata Rusia yang bekerja mengumpulkan informasi tentang ISIS.
Dalam rekaman 8 menit bertajuk 'You Shall be Disappointed and Humiliated O Russians' itu, si pembunuh tak memakai penutup muka yang selama ini dikenakan para algojo militan itu.
Korban sebelum dieksekusi, mengidentifikasi dirinya sebagai Magomed Khasiev, 23, asal Gronzy, Chechnya. Dia juga memberikan rincian tentang perekrutannya sebagai mata-mata FSB dan keberhasilannya menyusup ke wilayah ISIS di Suriah.
“Saya berangkat dari Bandara Krasnodar (di Rusia) ke Kota Istanbul. Di Istanbul, saya bertemu dengan orang yang terlibat dalam perdagangan manusia dari Turki ke ISIS. Setelah menghabiskan beberapa hari di apartemen, salah satunya sekitar 26 Agustus 2014, saya tiba di wilayah ISIS,” katanya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (3/12/2015).
Pria itu menekankan bahwa dia melakukan operasi penyamaran di Suriah dan Irak, termasuk mengumpulkan informasi tentang warga Rusia yang berperang untuk ISIS. Aksi itu, kata dia, seperti yang diperintahkan oleh pihak keamanan Rusia. Di menit-menit akhir, gambar video beralih ke lokasi luar ruangan di mana militan ISIS mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin dengan serangan di Rusia. Sesaat kemudian, militan ISIS memenggal tahanan itu dengan pisau.
Menurut situs kelompok pemantau terorisme, SITE, video itu muncul dari Provinsi Raqqa, Suriah, yang merupakan benteng utama ISIS. Ini adalah pertama kalinya ISIS mengklaim telah menangkap dan mengeksekusi sandera asal Rusia. Namun, Moskow sendiri tidak memiliki laporan adanya warga Rusia yang diculik kelompok ISIS.
Kelompok teroris ISIS meluncurkan rekaman bengisnya berisi pemenggalan kepala pria Rusia disertai ancaman terhadap Presiden Vladimir Putin serta rakyatnya.
Rekaman itu dirilis oleh bagian media ISIS yang memperlihatkan seorang tahanan dengan baju oranye. Adapun pria yang mengaku anggota militan itu terdengar berbicara bahasa Rusia sambil membawa pisau di tangannya.
Sebelum dipenggal, tahanan itu mengaku bahwa ia merupakan anggota Federal Security Service (FSB) atau mata-mata Rusia yang bekerja mengumpulkan informasi tentang ISIS.
Dalam rekaman 8 menit bertajuk 'You Shall be Disappointed and Humiliated O Russians' itu, si pembunuh tak memakai penutup muka yang selama ini dikenakan para algojo militan itu.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik & sopan